Tuang Kreativitas dengan Mesin Jahit

Fotografer: Jeremia Oktaviano

Tuang Kreativitas dengan Mesin Jahit

Oleh: Nehemia Yokhebed Kuncoro

Kreasi seni bisa direalisasikan dalam berbagai bidang, salah satunya melalui kain. Karena itu, Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen (UK) Petra (Himavistra) mengadakan acara bertajuk “Sewsthetic”. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa dalam bidang menjahit. Berlangsung pada Sabtu (05/11/2022), acara ini diadakan di Gedung Q UK Petra. 

Dipandu oleh Kimberly dan Nandiya Karunadhita Hartawan sebagai master of ceremonies (MC), acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan doa. Setelah itu, MC mengundang Dr. Listia Natadjaja, S.T., M.T., M. Des. selaku Ketua Prodi (Kaprodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) untuk menyampaikan sambutan. Listia berharap, acara ini berjalan dengan baik dan peserta bisa mendapatkan pengalaman baru. Selain itu, Rika Febriani, S.Sn., M.A. selaku Ketua Program (Kaprog) Desain Fashion dan Tekstil (DFT), Christa Dominic Fisca selaku Ketua Himavistra, dan Amadea Levina selaku ketua acara turut memberikan kata sambutan.

Mengusung tema “First Sew: Let’s Make a Drawstring Bag”, acara ini menghadirkan Fardiani, S.Pd., M.M. untuk menyampaikan teknik pembuatan drawstring bag menggunakan mesin jahit portabel. Tidak memerlukan banyak bahan, pembuatan tas ini  hanya membutuhkan kain, benang, karet, dan mesin jahit. Nantinya, drawstring bag yang sudah jadi bisa dimodifikasi sesuai selera dan kreativitas peserta. 

Setelah pemaparan materi, peserta diberi kesempatan untuk memraktikkan langsung pembuatan drawstring bag dengan bahan yang telah disediakan. Fardiani juga memberi penjelasan tambahan bagi peserta yang belum pernah menjahit menggunakan mesin jahit. Sembari menjelaskan penggunaan mesin jahit tersebut, Fardiani juga mendampingi peserta  selama proses menjahit. 

Setelah semua peserta menyelesaikan jahitannya, Fardiani memberikan evaluasi singkat. Dosen DFT ini memberi saran, “Jangan memegang mesin jahit saat suasana hati sedang tidak baik. Kalian harus bahagia agar mesin jahitnya juga bahagia.” Melalui evaluasi tersebut,  peserta diharapkan bisa menghasilkan jahitan yang rapi dan menarik. Peserta juga diharapkan memiliki modal awal untuk membuka usaha dengan belajar menjahit. Acara pun ditutup dengan penulisan kesan dan pesan dari peserta serta sesi dokumentasi.

Setiap orang memiliki kreativitas yang berbeda di berbagai bidang. Melalui acara Sewsthetic dapat terbukti, kreativitas tidak membutuhkan banyak modal. Hanya dengan kain polos dan pernak-pernik lain, peserta mampu menghasilkan sebuah karya yang memiliki nilai guna. Tidak hanya itu, hal ini bisa dijadikan sebuah hobi, bahkan modal untuk berbisnis. Maka dari itu, teruslah berkarya ya, Sobat GENTA!

About the author /