Sukacita Natal Timbulkan Pengharapan

Fotografer: Feilly Valentina

Sukacita Natal Timbulkan Pengharapan

Oleh: Grace Michelle

Perayaan hari kelahiran Tuhan Yesus menjadi momen penting yang selalu dirayakan setiap tahun, khususnya oleh umat kristiani. Universitas Kristen (UK) Petra pun turut merayakan Natal setiap tahun dengan mengadakan kebaktian. Kebaktian Natal tahun ini diselenggarakan oleh Pelayanan Mahasiswa (Pelma) UK Petra. Kebaktian yang dihadiri oleh sivitas akademika dan mahasiswa UK Petra ini dilaksanakan pada Jumat (2/12/2022). Bertempat di Auditorium Gedung W UK Petra, kebaktian dimulai tepat pukul 11.00 WIB.

Mengusung tema “Christmas Flight”, kebaktian dibuka dengan audio pengumuman penerbangan dengan tujuan keliling dunia. Hal ini menggambarkan berbagai budaya dari beberapa negara yang akan ditampilkan selama kebaktian. Lalu, kebaktian dimulai dengan pujian yang dipimpin oleh worship leader (WL) yang  membawakan lagu “Joyful, Joyful”. Sebelum penampilan pujian dari tim paduan suara yang tergabung dari mahasiswa dan alumni UK Petra, terdapat video singkat drama China dan Korea. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan drama China yang diperankan oleh fungsionaris Pelma UK Petra. Drama tersebut berisi tentang pengharapan di tengah keadaan yang sukar. Drama ini kemudian menjembatani khotbah dalam bahasa mandarin yang dibawakan oleh Ev. Fam Ji Tung selaku rohaniwan dari Gereja Kristen Abdiel (GKA) Gloria Satelit. Ia menyampaikan, kedatangan Tuhan Yesus merupakan sinar yang menerangi kegelapan hidup manusia. Lantas, manusia harus belajar tetap percaya, bersandar, dan berserah pada-Nya. Kemudian, kebaktian dilanjutkan dengan penampilan paduan suara. Setelahnya, ditampilkan drama yang mengusung budaya Korea. Drama diselingi dengan tarian tradisional Korea dan tarian modern K-Pop. 

Setelah budaya Korea, ditampilkan drama yang mengangkat kultur Jerman. Drama tersebut bercerita tentang seorang anak tuli dan bisu. Pementasan disambung dengan pujian oleh tim WL dan pemain musik yang membawakan lagu “Seorang Anak T’lah Lahir.” Di akhir pujian, WL mengajak peserta untuk menyanyikan lagu dalam hati tanpa iringan musik. Momen tersebut ditujukan untuk merenungkan drama Jerman yang telah ditampilkan sebelumnya. 

Drama Jerman tersebut juga sebagai landasan dalam renungan yang dipimpin oleh Samuel Soegiarto, S.Th., M.Th.. Samuel menyampaikan, “Seseorang yang peka akan Tuhan adalah ia yang mau belajar lebih tentang firman Allah.” Menurutnya, sebagai umat Kristiani, tak seharusnya kita tuli terhadap suara Tuhan dan bisu dalam membagikan kasih-Nya. Akhirnya, Samuel menutup firman dengan mengajak peserta untuk merefleksikan hidup mereka. Selanjutnya, ditampilkan video renungan dalam bahasa Jerman oleh Pdt. John Kusuma, seorang pendeta di Freie evangelische Gemeinde (FeG) Immanuel Berlin, Jerman. Ia menyampaikan, seorang anak Tuhan tentu mempercayai penyertaan dan pemeliharaan-Nya dalam kehidupan mereka.

Memasuki akhir acara, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. selaku Rektor UK Petra memberikan pesan. Menurutnya, Natal mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin dan menghadirkan solusi untuk hal-hal tanpa solusi. Ia juga menuturkan, Allah selalu menyertai umat manusia di tengah tantangan hidup. Setelahnya, rektorat bersama-sama menyanyikan pujian. Berakhirnya kebaktian ini ditandai dengan lantunan lagu “We Wish You A Merry Christmas”.

Natal menjadi salah satu hari raya yang dinantikan umat kristiani setiap tahunnya. Natal juga memiliki kesan yang berbeda bagi tiap orang yang merayakannya. Namun, penyertaan dan kasih Tuhan selalu hadir dan beri pengharapan. Jadi, mari beritakan sukacita Natal dan sebarkan kasih Kristus melalui kehidupan Sobat, yuk!

About the author /