Merajut Fondasi untuk Masa Depan melalui COMPASS 2020

Fotografer : Ferry Shendy

Merajut Fondasi untuk Masa Depan melalui COMPASS 2020

Oleh : Gabriele Tjiphanata

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen (UK) Petra (HIMAKOMTRA) kembali menggelar acara Bank Panitia (bankpan) yang bertajuk Communicate Your Passion (COMPASS) 2020. Acara ini ditujukan kepada mahasiswa baru (maba) angkatan 2020 untuk mengenal lebih dalam mengenai dunia kepanitiaan dan organisasi di UK Petra. Mengusung tema “Building for the Future”, COMPASS ingin mengajak mahasiswa merajut fondasi untuk masa depan. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diselenggarakan melalui media Zoom pada Jumat (11/9/2020) dan Sabtu (12/9/2020). 

Pada hari pertama, acara dimulai tepat pukul 14.00 WIB dengan kata sambutan oleh  Yohanes Efraim selaku Ketua Panitia COMPASS 2020. Yohanes mengungkapkan bahwa bankpan kali ini tidak hanya berfokus pada kepanitiaan dan organisasi saja, melainkan untuk melahirkan para calon pemimpin masa depan. “Kalian perlu memiliki fondasi yang kuat di manapun Tuhan menempatkan kalian,” ujar Yohanes. Peserta kemudian masuk ke dalam breakout room untuk mengikuti workshop sesuai dengan divisi yang telah mereka pilih.  

Pada hari kedua, peserta mengikuti talk show yang membahas tentang kepemimpinan. Talk show ini yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama menghadirkan Daisy Natalia Awondatu, S.Ikom, M.M. dengan topik “How’s a Leader Manages Conflict” dan sesi kedua oleh Felicia Luvena, S.Ikom. dengan topik “Leader’s Time Management”. Daisy menuturkan bahwa ketika suatu organisasi tidak berjalan dengan lancar, maka yang bertanggung jawab adalah pemimpinnya. Menurutnya, konflik merupakan hal yang tak terhindarkan. Namun, perlu untuk melihat pembedanya, apakah konflik itu membangun atau menghancurkan. Hal-hal seperti ini ada pada kontrol pemimpin. “Seorang pemimpin itu harus bisa menerima kritikan, gak semua hal bakal sesuai sama ekspektasi kita dan kita emang ga bisa menyenangkan semua pihak. Sebagai pemimpin, harus bisa menyelesaikan masalah dan membedakan apakah konflik itu konstruktif atau destruktif,” ujar Daisy.

Peserta kemudian melakukan simulasi kepanitiaan dengan kelompok yang telah dipilih oleh panitia. Dalam simulasi tersebut, peserta akan membuat konsep acara dan belajar bagaimana merealisasikannya. Seusai simulasi, acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang berhasil melakukan simulasi terbaik.

Menjadi seorang pemimpin memang tidak mudah, tapi jangan takut untuk mencoba ya. Dalam prosesnya mungkin ada banyak hambatan yang dilalui, tapi usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Apakah Sobat GENTA sudah siap menjadi seorang pemimpin yang berdampak di masa depan? 

About the author /