Gejolak Aksi dalam Menjunjung Inovasi

Fotografer: Calista Marvella

Gejolak Aksi dalam Menjunjung Inovasi

Oleh: Catherine Ivana 

Kepemimpinan dan kreativitas merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari seorang pemimpin. Faktanya, kompetensi ini dapat diemban dengan aktif berkecimpung ke dalam dunia organisasi. Sejalan dengan itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra menyelenggarakan webinar bertajuk “Step Up!” pada Jumat (06/05/2022). Harapannya, acara ini dapat berperan sebagai wadah untuk menyuguhkan wawasan terkait pembuatan program kerja organisasi yang inovatif. Acara yang ditujukan untuk seluruh fungsionaris dan intern Lembaga Kemahasiswaan (LK) UK Petra ini diadakan secara daring melalui media Zoom. 

Acara dibuka dengan doa oleh Joy selaku master of ceremony (MC). Selanjutnya, Dr. Rudy Setiawan, S.T., M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UK Petra menyampaikan kata sambutannya. Melalui acara ini, Rudy berharap, peserta dapat memahami tahapan terkait pembuatan program yang sejalan dengan kreativitas dan pembaharuan. Tidak hanya itu, ia pun berharap peserta mampu mewujudkan tanggung jawab dengan kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan untuk melayani di LK. 

Selanjutnya, Widi Santoso Wijanarko selaku Ketua BEM UK Petra 2021/2022 turut memberikan kata sambutan. Widi berpesan, melalui webinar ini, peserta harus mampu mengeksplorasi setiap materi webinar sebagai batu loncatan agar mampu berdampak positif terhadap UK Petra. Seusai itu, Elsa Vionita Anggono selaku ketua acara mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam acara. 

Dalam kesempatan ini, Angelica Wiliana hadir sebagai pembicara. Angelica mengungkapkan, kepemimpinan bukanlah sekadar perkara aksi, melainkan terkait visi dan misi. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memimpin diri sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami pencapaian yang ingin diraih, mengulik motivasi di balik harapan, memikirkan efek jangka panjang yang baik maupun buruk, dan mempertimbangkan kerelaan hati untuk berkorban demi mencapai hal tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengamati serta mempelajari tendensi organisasi yang digeluti. Terakhir, kita harus menggabungkan kedua hal ini menjadi sebuah harmoni yang utuh. 
Setelah itu, Ketua Student Catalyst Nasional 2021/2022 ini turut membagikan pengalamannya sebagai seorang pemimpin. Ia mengungkapkan, tiga prinsip yang selalu ia pegang guna menjadi sosok pemimpin yang baik ialah kolaborasi, inklusivitas, dan keberlanjutan. Sebab, memimpin bukanlah perihal menonjolkan diri sendiri. “It is about being the right person at the right time, doing the right thing,” ujar Angelica. Seusai itu, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, foto bersama, dan doa. 

Pemimpin tidak hanya berbicara soal jabatan yang dipegang oleh seseorang, melainkan peran mereka untuk mengembangkan suatu organisasi. Lantas, pembuatan program kerja yang unik dan tidak monoton adalah salah satu kunci keberhasilan organisasi. Sebab, sosok pemimpin yang inovatif adalah orang yang kaya akan ide unik maupun gagasan baru. Nah, apakah Sobat GENTA mampu melihat peluang baru dan mengembangkannya? 

About the author /