Bangkitkan Kembali Kebudayaan Kota Pahlawan

Fotografer: Kesya Reggina Yaputri

Bangkitkan Kembali Kebudayaan Kota Pahlawan

Oleh: Aloisius Thomas

Untuk menggali dan melestarikan kebudayaan Surabaya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Kristen (UK) Petra, Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), dan Universitas Ciputra (UC) berkolaborasi dengan komunitas kebudayaan di Surabaya untuk menggelar serangkaian acara dengan tajuk Surabaya Epik (Sepik). Salah satu kegiatan yang terdapat dalam rangkaian acara ini yaitu Festival Budaya Sepik 2022 yang mengangkat tema “Gumebyar Lestari Budaya Surabaya”. Festival ini digelar pada Sabtu (26/02/2022) secara daring melalui media Zoom dan Youtube.

Acara dibuka dengan doa pada pukul 16.00 WIB, dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Rico Stevanus selaku Ketua Sepik 2022. “Kebudayaan merupakan harta tak ternilai yang harus kita banggakan dan jaga eksistensinya,” ujar Rico. Selanjutnya, acara memutarkan video yang bercerita tentang beberapa kebudayaan dan juga lokasi iconic di Surabaya. Lokasi pertama yang ditampilkan adalah Tugu Pahlawan yang merupakan monumen untuk memperingati peristiwa pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Dalam kesempatan ini, UKM Tari UC ikut memeriahkan acara dengan menampilkan tarian gaya Majakirana yang menggunakan gerakan khas dari Majapahit.

Acara dilanjutkan dengan menampilkan Kenjeran Park sebagai taman tertua di Surabaya. Di dalam taman ini terdapat Pagoda Tian Ti yang merupakan replika pagoda yang ada di Beijing. Dalam video tersebut, UKM Abstract UC juga turut tampil dengan membawakan lagu “Surabaya”. Selanjutnya, UKM Vocal Group UK Petra menampilkan beberapa lagu khas Surabaya seperti “Rek Ayo Rek”, “Embong Surabaya”, dan “Tanjung Perak”. Paduan suara Ubaya pun ikut serta menampilkan lagu “Meraih Bintang” karya Via Vallen.

Selain itu, Tari Remo yang merupakan tarian asal Surabaya juga ditampilkan dalam video yang diambil dari salah satu lokasi iconic di Surabaya, yakni Hutan Mangrove Wonorejo. Tidak hanya itu, Surabaya juga memiliki Taman Budaya Jawa Timur yang biasa digunakan untuk pergelaran kesenian, pengkajian kesenian, serta pertunjukan seni dan budaya khas Jawa Timur. Salah satu kesenian yang ditampilkan adalah wayang kulit yang dibawakan oleh Komunitas Baladewa. Akhirnya, Karawitan Mekar Budaya menutup video dengan menampilkan pertunjukan musik khas Indonesia, yakni karawitan.

Acara dilanjutkan dengan sesi talk show bersama Dave Andrew Jephcott atau yang lebih dikenal dengan panggilan Londo Kampung. Dave merupakan seorang content creator kelahiran Australia yang telah menetap di Surabaya sejak berusia dua tahun. “Budaya tiap daerah hanya ada di satu tempat itu tersendiri,” ucap Dave. Ia menjelaskan, seharusnya warga suatu daerah juga tahu tentang kebudayaan setempatnya.

Selain itu, Dave juga memberikan pendapat untuk menarik minat generasi muda dalam mempelajari budaya. Menurutnya, harus ada sesuatu yang dapat menarik perhatian publik, seperti menjadikan Bahasa Jawa sebagai bahan hiburan. Dave berpesan, “Mulailah bangga dan belajar kebudayaan Surabaya, salah satunya Bahasa Jawa.” Acara pun kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan foto bersama. Kemudian, master of ceremonies (MC) menutup acara dengan doa pada pukul 19.00 WIB.

Kebudayaan merupakan peninggalan berharga yang diwariskan turun-temurun. Kebudayaan itu sendiri juga merupakan bagian yang melekat dengan identitas diri Sobat. Jangan sampai kebudayaan yang diwariskan kepada kita lenyap akibat pengaruh budaya asing. Jadi, yuk, bangkitkan dan lestarikan lagi kekayaan budaya yang kita miliki!

About the author /