Cegah Malfungsi, Kelola Inovasi Industri Konstruksi

Fotografer: Kesya Reggina Yaputri

Cegah Malfungsi, Kelola Inovasi Industri Konstruksi

Oleh: Catherine Ivana

Di era modern ini, banyak faktor yang berperan sebagai pendorong kesuksesan sebuah industri konstruksi. Kendati demikian, apabila ditelisik lebih jauh, terdapat satu faktor krusial yang menjadi kunci kemajuan pemimpin industri, yakni inovasi. Menyoroti hal tersebut, Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Universitas Kristen (UK) Petra menyelenggarakan acara bertajuk Petra Civil Expo (PCE). Opening ceremony dan international talk show dilaksanakan pada Sabtu (05/03/2022) secara daring melalui media Zoom.

Tepat pukul 15.00 WIB, Winston Sujayaputera dan Daniel Kristian selaku master of ceremonies (MC) mengawali rangkaian acara dengan doa. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Rully Damayanti, S.T., M.Art., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UK Petra. Rully memberikan apresiasi kepada pembicara, peserta, dan panitia yang telah berkontribusi dalam mewujudkan acara tahunan ini. Mengadopsi tema “Innovative Construction Technologies for an Impactful Breakthrough”, Wong Foek Tjong, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Ketua Prodi Teknik Sipil UK Petra turut berharap, talk show PCE dapat berperan sebagai forum untuk memupuk kreativitas peserta. Dengan demikian, mereka dapat menanggulangi masalah konstruksi bangunan secara optimal.

Sesi selanjutnya adalah sesi talk show yang dihadiri Associate Prof. Riza Yosia Sunindijo, S.T., M.T., Ph.D., MAIB, ICIOB sebagai pembicara. Riza mengungkapkan, karakteristik yang dimiliki oleh industri konstruksi masih memanfaatkan sistem tradisional. Akibatnya, implementasi inovasi yang digalakkan tidak semaksimal maupun secepat industri lainnya. Tidak hanya mencakup unsur efektivitas dan efisiensi, teknologi harus diinovasikan dengan unsur sustainability. Unsur ini cukup krusial sebab berkontribusi besar bagi lingkungan. Salah satu metode untuk menerapkan sustainability dalam mencegah gas emisi adalah mengawasi fase konstruksi beserta fase operasional suatu bangunan. 

Asisten dosen The University of New South Wales (UNSW) yang satu ini pun menjelaskan, industri konstruksi di Indonesia tergolong lambat dalam penggunaan teknologi. Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia. Tidak hanya itu, menentukan waktu yang tepat juga diperlukan dalam mengimplementasikan kecanggihan teknologi konstruksi. 

Selain itu, terdapat beberapa soft skills yang dibutuhkan untuk menjadi future engineers. Pertama, bersikap adaptif dan fleksibel dalam segala situasi. Kedua, menjalin komunikasi dengan orang lain yang memiliki karakter serta latar belakang berbeda guna mencari relasi. “Technical knowledge is important, but we also need to develop people skills,” imbuh Riza. Memasuki penghujung acara, Bryan Ongko selaku ketua acara resmi membuka seluruh rangkaian PCE 2022 dengan pita peresmian sebagai simbolis. Tepat pukul 17.00 WIB, acara ditutup dengan sesi foto bersama dan doa.

Dalam industri konstruksi, inovasi berkaitan dengan memodifikasi struktur bangunan serta beradaptasi dengan perubahan untuk menciptakan teknologi yang mumpuni. Alangkah baiknya bila inovasi tersebut diteliti, dikembangkan, hingga didistribusikan ke seluruh dunia untuk membantu memajukan industri. Nah, apakah Sobat GENTA sudah siap untuk menjadi future engineers

About the author /