Paduan Komposisi Menjadi Sebuah Harmoni

Fotografer: Jeremia Oktaviano

Paduan Komposisi Menjadi Sebuah Harmoni

Oleh: Fransiska Felicia

Minggu (30/10/2022), Paduan Suara Universitas Kristen (UK) Petra berkolaborasi dengan Universitas Surabaya (Ubaya) Choir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Student Choir, dan Cantante Domino Choir Universitas Widya Mandala Surabaya mengadakan konser pra-kompetisi Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa Nasional Semarang 2022. Selain tim paduan suara universitas, Petra Chorale yang merupakan tim paduan suara alumni UK Petra juga turut meramaikan. Konser ini berlangsung di Auditorium Gedung W UK Petra dan terbuka untuk khalayak umum. Pertunjukkan lima paduan suara dari berbagai universitas ini bertujuan untuk mempererat persahabatan yang sudah dipupuk sejak dua puluh tahun lalu. 

Konser ini dipandu oleh Jeffrey Hendrawan selaku master of ceremony (MC). Membuka acara, Jeffrey mempersilakan Aris Sudibyo, ST., B.C.M. selaku Kepala Pusat Pengembangan Musik Gerejawi UK Petra untuk memimpin doa. Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. selaku Rektor UK Petra turut menuturkan kata sambutannya. “Saya yakin mahasiswa tidak hanya belajar vokal dari paduan suara, tetapi juga keterampilan yang diperlukan di masa depan,” ujar Djwantoro. Rektor UK Petra ini mengakhiri sambutannya dengan mengungkapkan rasa syukurnya kepada pihak panitia pelaksanaan acara. 

Suara gema nyanyian dari tim paduan suara menggema di Auditorium W UK Petra. Tim paduan suara UK Petra membawakan dua lagu, yaitu “I Will Lift Mine Eyes” karya Jake Runestad dan “Give Us Our Peace” karya Rollo Dilworth. Konser dilanjutkan dengan penampilan dari Cantante Domino Choir yang membawakan lagu “Dies Irae” karya Michael John Trotta dan “Nothin’ Gonna Stumble On My Feet” karya Greg Gilpin. Selanjutnya penampilan lagu “O Magnum Mysterium” karya Javier Busto dan “Ain’t-A That Good News” hasil aransemen Stacey V. Gibbs dilantunkan Ubaya Choir. Penampilan tim paduan suara mahasiswa diakhiri dengan ITS Choir yang membawakan lagu “Deliver Me O’ Lord” karya Tine Bec dan “Great God Almighty” karya Stacey V. Gibbs

Seusai itu, Jeffrey kembali mempersilakan Aris untuk memberikan salam dan sambutan. “Karena kita berjuang bersama, alangkah baiknya apabila kita sepakat berkolaborasi,” ujar Aris. Aris pun mengutarakan harapannya untuk mengadakan konser beberapa tahun selanjutnya dengan tim paduan suara dari berbagai kalangan. Sebab, konser tersebut dapat menjadi ajang untuk mengembangkan kemampuan bagi tim paduan suara. Tidak ketinggalan, penampilan dari Petra Chorale yang membawakan lagu berjudul “Alleluia” karya Frederik Sixten

Setelah penampilan tersebut, Djwantoro naik ke atas panggung untuk sesi pemberian apresiasi berupa buket bunga kepada pengarah musik dari keempat universitas. Kemudian, MC mempersilakan Evie Santoso, S.Ikom., M. Th., selaku Kepala Pusat Kepemimpinan Kristen untuk memimpin doa penutup. Terakhir, Petra Chorale melantunkan lagu “Paris Barantai” karya Radja Banjar. Dengan berakhirnya konser, diharapkan mahasiswa yang tergabung dalam tim nantinya dapat bertanding dalam kompetisi Pesparawi dengan lebih maksimal. 

Kompetisi paduan suara menunjukkan pentingnya kerjasama dan latihan agar sebuah tim dapat bersatu padu menjadi harmoni. Selama empat bulan, tim paduan suara dapat menampilkan suatu karya yang spektakuler karena adanya latihan yang terstruktur dan intensif. Tentunya hal tersebut dilakukan demi menampilkan penampilan yang memuaskan. Sama halnya dengan tim paduan suara, setiap insan juga perlu berlatih untuk menunjukkan performa terbaik mereka. Sobat GENTA, apakah kalian siap berlatih untuk menunjukkan penampilan yang terbaik?

About the author /