Memupuk Potensi agar Berdampak bagi Sesama

Fotografer: Graciella Kusnanto

Memupuk Potensi agar Berdampak bagi Sesama

Oleh: Nehemia Yokhebed

Seiring berjalannya waktu, mahasiswa baru (maba) telah merasakan secara langsung dunia perkuliahan yang sebenarnya. Lantas, guna melengkapi pengetahuan maba dalam jenjang perkuliahan, mereka akan mengikuti kegiatan wajib Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD). Ketika memandu maba saat pelatihan, tentunya pelatih memerlukan berbagai keterampilan khusus. Menyoroti hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra mengadakan Pelatihan Pemandu LKMM-TD. Diadakan di Gedung T UK Petra, acara dilaksanakan pada Rabu (16/11/2022) hingga Sabtu (19/11/2022). Mengangkat tema “Be the Compass, Reveal the Path”, acara ini bertujuan untuk mempersiapkan pelatih agar dapat memandu maba dalam acara LKMM-TD.

Dipandu oleh Maria Angela Surya sebagai master of ceremony (MC), acara hari kedua dibuka dengan doa. Acara kemudian dilanjutkan dengan tinjauan materi Penyelesaian Soal secara Sistematis (PSSS) dan hakikat pemanduan oleh Tanti Octavia, S.T., M.Eng. selaku moderator acara. Tanti mengajak peserta untuk mengulas kembali materi yang sebelumnya telah diberikan secara interaktif. Peserta berpendapat, pemandu harus mampu memahami situasi dan menghindari perdebatan dengan maba, serta tidak berperilaku apatis. Lantas, seorang pemandu harus dapat menghargai maba yang memiliki sifat berbeda satu dengan yang lainnya. 

Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri UK Petra ini pun menuturkan, maba harus mampu menyusun usulan program yang berdampak bagi masyarakat. Namun, peserta tentunya perlu mendapat pengembangan wawasan melalui ceramah dan pengembangan sikap serta keterampilan melalui berbagai aktivitas. Dengan demikian, pemandu harus membuat sebuah rencana kerja yang matang agar maba memahami materi yang disampaikan. 

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang rincian tugas dan aktivitas seorang pemandu. Tanti menjelaskan segala persiapan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan berita acara panduan kepada calon pemandu. Tanti memberi saran, “Apabila mahasiswa bertanya, pemandu tidak perlu langsung menjawab. Sebab, pertanyaan tersebut dapat dilempar ke mahasiswa yang lain.” Metode inilah yang dapat memicu interaksi pemandu dengan mahasiswa agar terjalin dengan baik. Acara kemudian dilanjutkan dengan simulasi ceramah singkat dan pemberian instruksi oleh perwakilan pemandu. Kemudian, acara ditutup dengan doa oleh MC.

Menjadi pemandu bukanlah hal yang mudah. Selain mengatur waktu dan tenaga, Sobat GENTA juga harus memiliki keinginan untuk belajar agar bisa menjadi pemandu yang baik. Sebab, sosok pemandu merupakan contoh dan panutan bagi maba. Melalui pengalaman ini, Sobat pun dapat menambah wawasan sekaligus memperluas relasi. Oleh sebab itu, teruslah berusaha dan selalu semangat untuk melayani ya, Sobat!

About the author /