Wujudkan Kepedulian Lewat Donor Plasma Konvalesen

Fotografer: Kesya Reggina Yaputri

Wujudkan Kepedulian Lewat Donor Plasma Konvalesen

Oleh: Felicia Ongkojoyo

Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu cara untuk mempercepat proses penyembuhan pasien Covid-19. Namun, keterbatasan jumlah donor plasma tidak sejalan dengan permintaan yang terus membeludak. Menyoroti hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra mengadakan talk show pada Sabtu (30/10/2021). Mengusung tema “Be the Movers and Shakers through Convalescent Plasma Donor”, peserta diajak untuk mengenal lebih dalam tentang plasma konvalesen.

Talk show ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian acara pengabdian masyarakat (pengmas) bertajuk Surabaya Lindungi (Suling). Acara ini terbuka untuk umum dan menargetkan masyarakat Surabaya sebagai pesertanya. Hasil perolehan dana dari biaya pendaftaran peserta nantinya akan disalurkan dalam bentuk paket masker ke Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Sekitar pukul 13.00 WIB, acara dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom. Acara langsung dibuka dengan sesi tanya jawab bersama narasumber, yaitu Dr. dr. Theresia Monica Rahardjo, Sp.An., KIC., M.si., MM., MARS, dan dibantu oleh Jeffrey Hendrawan sebagai moderator. Wanita yang akrab dipanggil Mo ini merupakan pencetus pertama terapi plasma konvalesen di Indonesia. Mo bercerita, gagasan terapi plasma kovalen ini berkaca dari negara Spanyol ketika menghadapi wabah flu sekitar tahun 1925 lalu.

Mo menjelaskan, terapi plasma konvalesen merupakan pemberian plasma darah dari penyintas Covid-19 kepada pasien. Berbeda halnya dengan vaksin yang bersifat mencegah, plasma konvalesen berfungsi sebagai obat untuk mempercepat penyembuhan. Selain untuk pasien, pendonor juga mendapat keuntungan ketika melakukan donor plasma. “Antibodi milik orang yang rutin melakukan donor plasma biasanya bertahan lebih lama dalam tubuh,” papar dokter kelahiran Purwokerto ini dalam penjelasannya.

Seusai sesi talk show bersama Mo, acara diambil alih oleh Bryan Ongko dan Jesslyn Chitania selaku master of ceremonies (MC). Acara dilanjutkan dengan pesan dari R. Arja Sadjiarto S.E., M.Ak., Ak selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UK Petra, Widi Santoso Wijanarko selaku Ketua BEM UK Petra, dan Jordan Hartono selaku Ketua Suling 2021. Jordan berharap, peserta dapat membagikan pengetahuan tentang pentingnya plasma konvalesen kepada masyarakat. Mengakhiri serangkaian acara ini, tim panitia Suling membagikan hadiah kepada peserta yang sudah memberikan pertanyaan terbaik pada sesi tanya jawab.

Sobat GENTA, menjadi berkat bagi sesama dapat dilakukan melalui berbagai cara. Misalnya, membagikan poster dan video edukasi, sama seperti yang dilakukan oleh peserta Suling. Sekecil apapun aksi yang Sobat lakukan, gerakan tersebut dapat berpengaruh besar pada lingkungan sekitar. Jadi, jangan ragu memulai sebuah langkah positif untuk menolong sesama, ya!

About the author /