Fotografer: Graciella Kusnanto
Umbarkan Warna ‘tuk Lajukan Kreasi Karya
Oleh: Audie Ferrell
Guna menyediakan wadah bagi insan muda yang ingin meningkatkan laju mereka dalam berkarya, Bharatika Creative Design Festival (CDF) 2023 kembali hadir di Chameleon Hall Tunjungan Plaza 6 pada Sabtu (27/05/2023). Ajang kreativitas insan muda ini diadakan oleh Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK) Petra Christian University (PCU). Rangkaian kegiatan hari kedua terdiri dari pameran hasil karya dan submisi lomba, pasar kreatif, dan dua talk show seputar industri kreatif. Selain itu, acara juga diramaikan dengan performa oleh Monica Christiana dan Phantasm, salah satu band dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Vocal Group.
Memasuki area pameran, pengunjung disuguhkan dengan eksibisi bertemakan “Rona Tuju: Roda Warna ‘tuk Melaju”. Karya seni berupa desain grafis, ilustrasi, fotografi, lukisan, gaun, dan desain interior yang ditampilkan di bagian ini mengekspresikan antusiasme sang desainer melalui paduan gradasi warna. Selain seksi “Rona Tuju”, ada empat seksi lain yang memamerkan hasil karya dari empat kategori lomba. Pameran “Agni” menampilkan submisi lomba kategori desain interior, sementara pameran “Tirta” memamerkan hasil karya lomba di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Desain Fashion dan Tekstil (DFT). Di ujung area eksibisi, ada pameran “Bayu” yang menunjukkan hasil karya kompetisi produk inovatif, serta pameran “Buana” yang memajang karya lomba komik strip dan majalah dinding tiga dimensi tingkat SMA. Tak lupa, pasar “Creative Market” hadir untuk menawarkan berbagai produk melalui sembilanbelas stan partner dan tenant.
Pukul 10.45 WIB, Maureen Letitia selaku master of ceremony (MC) membuka rangkaian acara “Creative Talk 1”. Mengangkat judul “Ad-apting in the Era 4.0”, talk show ini mengulik serba-serbi metode pemasaran melalui media baru di era digital. Hadir untuk membagikan pengalamannya sebagai narasumber adalah Steven Wang, seorang content creator dan pendiri agensi periklanan KAIA Project. Rangkaian talk show dan sesi tanya jawab dipandu oleh Cindy Gosali selaku moderator. Steven membuka paparan materinya dengan menjelaskan proses yang dialami penonton yang melihat konten, yakni kesadaran, kesukaan, dan kepercayaan akan produk atau pesan yang ditampilkan. “Yang terpenting adalah mengenali segmen pasar yang ingin ditarget, kemudian menyesuaikan konten untuk menjawab kebutuhan dan ketertarikan mereka,” tutur pria kelahiran tahun 1989 tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan “Creative Talk 2” yang berjudul “Directing Vision: The Art of Visual Storytelling”. Talk show yang membahas ilmu perfilman ini menghadirkan dua orang narasumber dari rumah produksi Athea Visuals, yakni Ivan Saputra Alam selaku pendiri, serta Michelle Amadea selaku manajer produksi. Rangkaian acara dibuka oleh Evelyn Beatricia selaku MC dan dipandu oleh Rachel Helensky selaku moderator. “Tujuan dari suatu karya visual ada tiga; untuk menyampaikan informasi, menghibur, atau menuturkan perasaan,” jelas Ivan di awal sesi pemaparan materi. Keduanya kemudian membedah proses kreatif dibalik berbagai karya video yang telah mereka produksi.
Di era digital ini, setiap insan kreatif dituntut untuk membedakan dirinya dari lautan konten yang membanjiri beranda media sosial. Setiap aspek yang terlibat dalam proses kreatif, mulai dari pengetahuan teknis, emosi, hingga minat dan aliran tren merupakan warna yang dapat dipadukan menjadi rona baru yang memikat. Keberanian mencoba bermain dengan warna tersebutlah yang menjadi kunci sukses bagi Sobat GENTA yang ingin berkreasi. Terus lajukan nyali untuk berkreasi ya, Sobat!