Menjadi Bibit Berdampak melalui Tuan dan Puan

Fotografer : Agnes Elvania

Menjadi Bibit Berdampak melalui Tuan dan Puan

Oleh : Nathania Grace

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra melaksanakan Final Lomba Tuan dan Puan pada Sabtu (21/5/2021). Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian acara kemahasiswaan terbesar di UK Petra yang bertajuk Spetrakuler. Tahun ini, acara Spetrakuler terdiri dari tiga kegiatan besar yaitu, Bisang Inspirasi Mahasiswa (BIM), Bidang Olahraga Mahasiswa (BOM), serta Bidang Seni Budaya (BSB). Lomba Tuan dan Puan sendiri merupakan bagian dari acara BSB. Peserta akan berlomba untuk memperkenalkan budaya Indonesia dari berbagai daerah. Acara dilaksanakan pukul 17.00 WIB hingga 19.30 WIB melalui Zoom

Timotius Oliver selaku Ketua BSB 2021 membuka acara dengan sambutan hangat kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang telah hadir. Timotius menyampaikan, lomba Tuan dan Puan bertujuan mengembangkan potensi dan minat mahasiswa dalam bidang seni dan budaya. Selain itu, acara ini juga bertujuan menjaga nilai dan kekayaan budaya Indonesia. Widya Iten Sulistio selaku Kepala Departemen Seni dan Budaya BEM menambahkan, sebagai generasi muda, mahasiswa harus aktif dan peduli untuk menjaga budaya Indonesia. Generasi muda tidak boleh menyerah, melainkan harus semangat untuk berkreasi dan mengembangkan budaya Indonesia.

Lomba Tuan dan Puan menghadirkan dua dewan juri yaitu, Arja Sadjiarto, S.E., M.Ak., Ak., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UK Petra dan Eudia Isabelle, salah satu alumni Ilmu Komunikasi (Ikom) UK Petra. Arja berharap, mahasiswa selalu aktif untuk belajar menggali dan mengembangkan budaya Indonesia. Eudia menegaskan, generasi muda harus dapat menginspirasi di mana pun dan kapan pun, karena langkah tak berhenti sampai di sini. ”Be the light wherever you go,” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan penampilan pidato dari finalis tuan dan puan. Jeffrey Hendrawan dan Aurelia Nathania selaku finalis Tuan dan Puan dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOMTRA) UK Petra menyampaikan pidatonya. Jeffrey menuturkan, pandemi telah membawa dampak negatif pada negara, terutama pada sektor kesehatan dan ekonomi. Ia mengajak mahasiswa untuk bergerak serentak melalui Indonesian Youth Entrepreneur Community dan menjadi jawaban bagi Indonesia. Aurelia juga membahas larangan pemerintah untuk mudik, terutama saat libur lebaran. Menurutnya, mudik dapat semakin membahayakan penduduk dan negara karena dapat  menjadi cluster penularan Covid-19. 

Nah Sobat GENTA, sebagai generasi muda, kita harus selalu aktif dan berdampak bagi sekitar. Melalui tindakan kecil, kita dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Kepedulian dan cinta akan budaya juga sangat penting. Kelak kita akan menjadi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab untuk memajukan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

About the author /