Kenali Augmented Reality, Persiapkan Masa Depan

Fotografer: Agnes Elvania

Kenali Augmented Reality, Persiapkan Masa Depan

Oleh: Thalia Angelica

Di era Revolusi Industri 4.0, hampir seluruh aspek kehidupan manusia membutuhkan teknologi dan media berbasis digital. Teknologi Augmented Reality (AR) juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sayangnya, masih banyak generasi muda di Indonesia yang belum akrab dengan teknologi AR. Melalui fenomena tersebut, Himpunan Mahasiswa Informatika dan Sistem Informasi Bisnis (HIMAINFRA) Universitas Kristen (UK) Petra mengadakan webinar bertajuk “Enhance Your Reality”. Webinar ini diselenggarakan melalui Zoom pada Sabtu (14/11/2020).

Pada pukul 16.30, Fransisco Allenxeon selaku ketua acara dan Henry Novianus Palit, S.Kom., M.Kom., Ph.D, selaku Ketua Prodi Informatika menyampaikan kata sambutannya. Melalui acara ini, Fransisco berharap agar pandangan mahasiswa terhadap AR semakin terbuka. Selaras dengan Fransisco, Henry berharap agar mahasiswa dapat memanfaatkan AR dalam berbagai bidang yang akan mereka geluti di masa depan. 

Sesi pertama dibuka dengan sharing oleh David Wibisono yang merupakan Coding Mentor dari Apple Developer Academy. Ia membagikan wawasannya mengenai definisi, sejarah, serta implementasi AR. Menurut David, banyak orang masih sulit membedakan antara AR dan Virtual Reality (VR). AR sendiri menghadirkan efek virtual dalam dunia realita, sedangkan VR menghadirkan pengguna dalam dunia virtual. David turut menjelaskan berbagai implementasi AR, yaitu marker based, marker less, dan location based. Contohnya, aplikasi PokemonGo First Launch yang mengimplementasikan marker less dan location based. Hal ini dikarenakan aplikasi tersebut tidak membutuhkan suatu objek atau lokasi spesifik untuk pendeteksiannya. 

Selanjutnya, Rizal Pamungkas, S.Kom., CEO MonsterAR hadir sebagai pembicara pada sesi kedua. Rizal memaparkan, AR memiliki kelebihan seperti penghematan biaya dan pemberian pengalaman baru yang menarik. Sedangkan kekurangannya, AR membutuhkan kapasitas hardware yang mumpuni. Rizal juga turut membagikan video dari klien perusahaannya. Klien-klien tersebut berasal dari berbagai bidang seperti industri retail, manufaktur, design & modelling, entertainment, dan pendidikan.

Seusai materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Salah satu pertanyaan menarik yaitu mengenai implementasi AR terhadap kurikulum pendidikan di Indonesia. Rizal beranggapan, hal ini masih sulit untuk dilakukan. Menurutnya, AR tidak menjamin efektivitas kegiatan belajar mengajar untuk setiap materi. Selain itu, tenaga pengajar Indonesia masih memiliki pengetahuan yang minim mengenai teknologi. 

Salah satu peserta juga bertanya mengenai maraknya penggunaan AR sebagai sarana pencurian data. Menurut Rizal, semua bergantung kepada pribadi yang menggunakan sarana tersebut. Oleh karena itu, ia menghimbau mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak.

Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi memang memberikan kemudahan di berbagai sektor. Namun, tidak sedikit orang yang memanfaatkan teknologi untuk melakukan tindakan kejahatan lohYuk manfaatkan teknologi dengan tujuan yang mulia, Sobat GENTA! 

About the author /