ITEM 2021: Pelajari Efek Visual dan Sinematografi dari Pakarnya

Fotografer: Nicholas Abdiel

ITEM 2021: Pelajari Efek Visual dan Sinematografi dari Pakarnya

Oleh: Monica Angeline

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Apresiasi Seni Film dan Sastra (ASFS) Universitas Kristen Petra (UK Petra) kembali menggelar acara Ini Talkshow Edukasi Movie (ITEM). Workshop Cinematography & Visual Effect” merupakan salah satu dari rangkaian acara ITEM 2021. Acara ini diadakan pada Sabtu (22/05/2021) melalui Zoom. Michelle Leoni dan Alfredo selaku Master of Ceremony (MC) membuka acara dengan doa dan kata sambutan. 

Workshop dengan tujuan mempelajari visual effect (VFX) dan cinematography ini mengundang dua bintang tamu berpengalaman. Bintang tamu tersebut adalah Andre Surya selaku CEO dari Enspire School of Digital Art (ESDA) dan juga Chris Lie selaku CEO dari Caravan Studio. ESDA merupakan salah satu sekolah animasi 3D di Indonesia, sedangkan Caravan Studio telah menciptakan karya seni 2D dengan kualitas kelas dunia. Di antaranya adalah proyek buku komik, ilustrasi, video game, film, dan action figure.

Andre berkontribusi dalam pengerjaan film Iron Man 2, Transformers: Revenge of The Fallen dan beberapa film berkelas internasional lainnya. Caravan studio juga memiliki segudang pengalaman yang bekerja sama dengan perusahaan internasional, seperti Marvel Comics, Wizard of the Coast, Hasbro, Mattel, DeNA, Gree, Capcom, Konami, Sony Online Entertainment, Riot Games, dan HBO Asia.

Selain menjabat sebagai CEO ESDA, Andre juga memiliki segudang pengalaman VFX terutama di bidang gim dan perfilman. Pada awalnya, Andre merupakan pecandu gim dan ingin mengembangkan hobi tersebut menjadi pekerjaannya. Andre bahkan menjadi salah satu digital artist asal Indonesia di divisi Industrial Light and Magic (ILM) Lucasfilm Singapore. Andre memaparkan bahwa proses produksi film dengan visual effects membutuhkan waktu dan pendanaan yang cukup besar. 

Sementara itu, Chris mengawali karirnya ketika ia berada di bangku kuliah. Demi mengembangkan kemampuan, ia mengaku telah menghabiskan 16 jam sehari untuk menggambar. Chris kemudian memaparkan bagaimana awal membuat storyboard untuk produksi film. Menurutnya, salah satu tahapan awal dalam belajar menggambar adalah mempelajari anatomi manusia dan sudut pengambilan gambar. Ia bahkan menunjukkan secara langsung cara pembuatan storyboard menggunakan software Adobe Photoshop sekaligus menjelaskan penggunaan brush dan tekniknya. 

Setelah sesi workshop dan tanya jawab, seluruh peserta melakukan foto bersama sebagai dokumentasi. Doa dan kata penutup oleh MC menjadi pertanda acara ITEM 2021 telah resmi berakhir.

Nah, Sobat GENTA, bagaimana workshop ITEM kali ini? Semoga kisah Andre dan Chris yang membanggakan Indonesia melalui bakat serta dedikasi dapat menginspirasi Sobat ya. Kita sebagai generasi muda harus turut serta mengembangkan dan mengasah bakat kita. Harapannya, bakat tersebut dapat membanggakan Indonesia di kancah internasional. Yuk, berani melangkah dan berkarya!

About the author /