Fotografer: Kesya Reggina Yaputri
BW 2021: Atasi Hambatan ‘tuk Capai Hidup Bermakna
Oleh: Marcelino Albertus
Tim Petra Sinergi (TPS) Universitas Kristen (UK) Petra mengadakan acara Beginning Well (BW) 2021 pada Jumat (22/10/2021) dan Sabtu (23/10/2021). BW sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Life Enrichment (LE) yang diikuti mahasiswa baru (maba). Melalui tema “Mirror of Mine”, Lovina Agrippina selaku ketua acara mengajak maba untuk merefleksikan kondisi hidup mereka saat ini. Acara ini berlangsung secara daring melalui media Zoom dan dibagi menjadi empat shift sesuai program studi masing-masing.
Pada hari kedua shift ketiga, Emanuela Sabatini dan Fedorike Yaphilia selaku master of ceremonies (MC) membuka acara pada pukul 10.30 WIB dengan doa pembuka. Setelah itu, peserta masuk ke dalam breakout room untuk bermain gim. Mereka ditantang untuk bermain ular tangga sembari memecahkan clue yang ada. Gim tersebut mengajak maba untuk memikirkan tindakan mereka selama ini, baik secara sadar maupun tidak.
Puncak acara tiba pada talk show yang dipandu oleh Putri Kurnia selaku moderator. Dalam kesempatan ini, Moze Flavi Prometheus Simanjuntak, B.A. selaku pembicara terkait isu mental anak muda, membagikan pengalamannya saat kecanduan gim dan pornografi. “Kombinasi dua kecanduan tersebut membuat saya menjadi siswa yang kurang berprestasi,” ujarnya. Kedua hal itu menjadi pelarian dari tekanan yang ada dalam dirinya. Moze pun menceritakan prosesnya sehingga dapat keluar dari “rantai pengikat” tersebut. “Carilah bantuan yang sesuai dengan tingkat keterpurukan masing-masing. Kalau teman-teman menemukan masalah, libatkan juga orang lain. Jangan hanya mengatasinya sendiri,” pesannya.
Selanjutnya, Ev. Lim Hendra, M.Th., seorang konselor remaja, menyampaikan renungan firman Tuhan. Ia mengajak peserta untuk memulai, menjalani, dan mengakhiri hidup dengan Tuhan. “Kita harus pastikan hidup kita mengalami titik perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang menjadi beginning well kita,” ucapnya. Hendra pun mengingatkan, proses tersebut tentu tidaklah mudah. Namun, Tuhan pasti akan menyertai kita dalam menghadapinya.
Mendekati penghujung acara, ditayangkan pula video sharing beberapa asisten tutor (astor). “Astor-astor itu juga manusia. Kita juga memiliki banyak kekurangan. Kita sama seperti kalian, sama-sama belajar dan mencari makna hidup yang sesungguhnya,” ujar Joshua Chang, astor kelompok International Business Management (IBM) 2. Acara kemudian diakhiri dengan sesi komitmen. Pada sesi ini, peserta memasuki Google Meet sesuai kelompok LE masing-masing untuk membuat komitmen.
Dalam hidup, tentu ada fase ketika manusia sulit menemukan harapan. Beberapa faktor dapat menghambat kita dalam menjalani hidup bermakna, sama seperti yang Moze alami. Walaupun begitu, Tuhan-lah harapan sejati kita. Ia bahkan memakai orang lain untuk mengubah hidup kita. Jadi, tetap semangat dan berjalan dengan Tuhan selalu ya, Sobat GENTA!