Bernyanyi Ikuti Melodi, Bersandiwara Sepenuh Hati

Fotografer: Fiona Angelina

Bernyanyi Ikuti Melodi, Bersandiwara Sepenuh Hati

Oleh: Winston Sujayaputera

Di tangan seseorang yang ahli, permainan berbagai instrumen dapat menimbulkan sinkronisasi yang menghasilkan harmoni. Tak jarang, harmoni dalam musik menjadi hiburan bagi banyak orang, termasuk musik klasik. Berkaitan dengan hal tersebut, pentas musik opera hadir bagi seluruh pecinta seni di penjuru Surabaya. Penampilan opera yang berlokasi di Auditorium Gedung Q Universitas Kristen (UK) Petra ini dihadiri oleh lebih dari tiga ratus penonton pada Minggu (20/03/2022). Mengangkat cerita berjudul “Gianni Schicchi”, Office of Institutional Advance (OIA) UK Petra bersama dengan Surabaya Open Camp (SOC) dan Amadeus Enterprise ingin memperkenalkan dunia opera kepada masyarakat luas. 

Tepat pada pukul 16.10 WIB, acara dibuka dengan doa pembuka oleh Dr. Rudy Setiawan, S.T., M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Kemudian, Aris Soedibjo S.T., BCM. selaku Kepala Pusat Pengembangan Musik Gerejawi Lembaga Pengembangan Kerohanian dan Kepemimpinan Kristiani memberikan kata sambutannya. Aris mengungkapkan rasa sukacitanya karena pentas opera dapat disaksikan kembali oleh banyak pecinta seni setelah penantian yang cukup lama. Menjelang pementasan opera, Heny Janawati, B.Mus., M.Mus. selaku sutradara dari “Gianni Schicchi” turut memberikan kata sambutannya. Sebagai sosok penting dalam berjalannya acara ini, ia berterima kasih atas kehadiran seluruh penonton yang menyaksikan pertunjukkan tersebut.

Dengan sinergi antara pemain dan pemusik, penonton dapat merasakan suasana dari kisah karya Giacomo Puccini selaku pengarang opera tersebut. Secara singkat, kisah ini menceritakan tentang kehidupan sebuah keluarga besar yang baru saja kehilangan kakeknya. Usai kematian sang kakek, alih-alih bersedih, seluruh anggota keluarga bergegas mencari secarik kertas yang berisi wasiat dan warisan dari kakek tersebut. Namun, mereka kecewa ketika mengetahui seluruh kekayaan milik kakeknya disumbangkan ke wihara. Di tengah kehampaan itu, muncul salah satu anggota keluarga mereka, yaitu Gianni Schicchi. Berlagak layaknya seorang pahlawan bagi keluarganya, ia berusaha menyamar menjadi ayahnya dengan harapan mampu menulis ulang pembagian warisan yang adil. Namun, ternyata ia memiliki motif tersembunyi untuk merampas seluruh warisan bagi dirinya sendiri.

Kadek Ari Ananda Putra yang berperan sebagai Schicchi sendiri merupakan seorang mantan vokalis paduan suara. Ia mengungkapkan adanya perbedaan yang besar pada saat terjun di dunia opera. “Keharusan untuk tetap bernyanyi sambil berakting bukanlah sebuah perkara yang mudah. Namun, ketika Anda benar-benar mencintai sesuatu, maka tidak ada yang mustahil,” ujar Kade. 

Berbicara mengenai produksi, Heny menceritakan impiannya untuk menggelar kembali pentas opera di Surabaya. Untuk itu, ia merekrut beberapa orang dari penjuru Indonesia untuk menjadi anggotanya. Meskipun memiliki risiko besar dengan kemungkinan kurangnya peminat, ia percaya ketika seseorang bekerja keras untuk sesuatu, pasti ada jalannya. Ia berharap penampilan ini dapat menjadi langkah awal baginya dalam menghasilkan berbagai pentas opera di kemudian hari.

Merujuk pada penampilan “Gianni Schicchi”, kita dapat menyaksikan sebuah pertunjukan hasil kecintaan dan kerja keras seluruh tim persiapan opera. Nah Sobat GENTA, terkadang kita tidak yakin dengan pilihan masa depan yang akan kita ambil. Namun, perlu diingat, segala sesuatu yang dilakukan dari hati pasti akan sampai juga ke hati. Jadi, jangan pernah ragu untuk mengikuti kata hati kalian!

About the author /