Belajar Meraih Minat Konsumen dengan Storytelling

Fotografer: Christopher Mathew

Belajar Meraih Minat Konsumen dengan Storytelling

Oleh: Madya Wahyu

Penggunaan media sosial yang masif dapat dengan mudah membuat sesuatu menjadi viral. Hal tersebut tentu dapat memengaruhi banyak orang untuk membeli dan memakai sebuah produk yang dipromosikan. Oleh karena itu, Petra Career Center (PCC) mengadakan serangkaian webinar bertajuk “Career Heads-up: Marketing the Series” secara daring melalui media Zoom. Acara ini berlangsung selama tiga hari dengan tiga tema yang berbeda. Melalui acara ini, PCC ingin meningkatkan pengetahuan partisipan tentang dunia marketing.

Webinar hari pertama mengusung tema “Marketing is a Storytelling dan berlangsung pada Jumat (12/11/2021). Acara ini mengundang pembicara yang memiliki pemahaman sekaligus pengalaman dalam dunia marketing, yaitu Edward Suhadi. Edward sendiri selaku Creative Director dari Ceritera Storytelling Agency menggunakan pendekatan storytelling sebagai media promosi. Tepat pukul 10.00 WIB, ia mulai menceritakan pengalamannya menjadi kreator dalam video Tokopedia yang berjudul “Filosofi Pete”. Seseorang terkadang tidak menyukai sesuatu karena baru mencobanya sekali. Namun, Edward justru menuangkan situasi tersebut dalam video dan menghubungkannya dengan keadaan sekarang. “Dahulu, banyak orang bilang produk Indonesia sangat buruk. Tetapi, perhatikan produk skincare yang dibuat oleh perusahaan dalam negeri, saat ini sedang dibangga-banggakan. Itulah sebabnya jangan hanya mengandalkan perasaan,” jelasnya.

Selanjutnya, Edward menceritakan mengenai pengalamannya dalam menghadapi klien. Merasakan sendiri dampak dari kesalahan orang lain bukanlah suatu hal yang mengusik pribadi Edward. “Menaruh kesalahan di tangan orang lain akan membuat dirimu terbelenggu. Sedangkan, fokus menyelesaikan masalah tersebut justru akan memerdekakan dirimu,” pesannya. Ia juga mengungkapkan, konsistensi merupakan kunci kesuksesan dirinya sebagai kreator yang berkualitas. Edward menekankan, hal yang lebih diperhatikan oleh klien adalah kepastian, bukan hanya kepandaian. Menjadi seorang yang handal di dunia marketing, khususnya melalui pendekatan storytelling, tentu harus disertai dengan kemampuan berbicara yang baik. “Beranikan dirimu untuk berbicara kepada siapa saja dan biasakan mendapatkan penolakan!” tegasnya.

Tak berhenti sampai di situ, Edward juga menjelaskan, “Seorang idealis akan bekerja sendiri terlebih dahulu untuk menemukan kebenaran.” Walaupun begitu, idealisme harus didampingi dengan kompetensi yang memadai. Ia bersedia beradu argumen dengan klien tetapi dengan cara yang sopan. Selain itu, bagi Edward, memiliki keraguan akan ide yang dicetuskan bukanlah suatu masalah. Hidup dengan keraguan justru dapat membuat kita percaya dengan naluri dan jujur dengan diri sendiri. Menurutnya, satu hal yang tidak kalah penting dalam dunia marketing adalah lingkungan. “Lingkungan yang sekarang akan membentuk diri kita. Tetapi, pikiran yang cerdas dapat memilih lingkungan yang akan dijalani berikutnya,” ujarnya.

Marketing kini marak memanfaatkan media sosial. Mengingat banyaknya pesaing di luar sana, tentu dunia marketing membutuhkan adanya inovasi. Nah, bagaimana Sobat GENTA? Apakah Sobat sudah siap mengembangkan kemampuan storytelling sebagai media promosi? Yuk, mulai sekarang belajar menjadi pribadi yang idealis, kompeten, dan konsisten!

About the author /