Kerasakti dan Hanoman, Dua Monyet yang Tidak Sama

Kerasakti dan Hanoman, Dua Monyet  yang Tidak Sama

Oleh: Christabel Cheryl

“Seminar Internasional: Kerasakti VS Hanoman” merupakan kuliah umum yang diselenggarakan oleh
HIMASAHATRA (Himpunan Mahasiswa Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra [UK Petra]) yang
bekerja sama dengan program studi Sastra Tionghoa. Kuliah umum ini diselenggarakan pada 21 Mei
2016 di ruang Audio Visual gedung T (AVT) 501 UK Petra Surabaya. Kali ini, seminar yang diadakan
sedikit berbeda. Dengan mengundang pembicara langsung dari negeri Tiongkok, Prof. Wang Tian Fu,
seminar kali ini membahas tentang sastra.

“Biasanya kan seminarnya Sastiong (Sastra Tionghoa, red.) itu kebanyakan tentang bisnis, kali ini kita
membicarakan sastra. Selain karena memang jarang dibahas, kita sebagai fakultas sastra masa tidak
pernah bahas sastra,” ungkap ketua kegiatan, Kezia Audina.

Seminar berdurasi dua jam ini membahas mengenai tokoh fiktif kerasakti (Sun Go Kong) yang berasal
dari Cina dan Hanoman yang berasal dari Indonesia. Walau sama-sama berwujud kera, kedua tokoh
ini memiliki cerita dan karakter yang berbeda. Banyak masyarakat salah mengartikan kedua tokoh ini
dan menganggap bahwa satu tokoh meniru tokoh yang lainnya. Namun melalui seminar kali ini,
dapat disimpulkan bahwa kedua tokoh ini sangatlah berbeda.

Ada pun peserta yang hadir di luar dugaan Kezia. Awalnya panitia menarget 40 peserta, tetapi
jumlah peserta yang hadir mencapai angka 80. Selain itu, bukan hanya mahasiswa UK Petra saja yang
menghadiri acara tersebut. Mahasiswa Universitas Brawijaya, Jejak Petjinan, dan koran “Qiandao Ri
Bao” juga nampak hadir di ruangan tersebut.

“Saya berharap peserta dapat lebih paham sastra dan budaya melalui acara ini. Bagi mahasiswa
Sastiong sendiri, saya berharap mereka dapat referensi dan inspirasi mengenai judul skripsi ataupun
karya ilmiah lainnya,” tutur Kezia.

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *