Seminar Geothermal Power Plant: Menambah Wawasan Bersama HIMAMESRA

Fotografer: Evandruce Filbert

Seminar Geothermal Power Plant: Menambah Wawasan Bersama HIMAMESRA

Oleh: Alvin Ramasurya Wony’s

Jumat (27/4/2018), Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Petra (HIMAMESRA) mengadakan seminar bertajuk “Geothermal Power Plant.” Seminar yang mengundang Prof.Dr.Ir. Prabowo, M.Eng., Ketua Program Studi S2 & S3 Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, sebagai pembicara ini diadakan di Gedung P.708 Universitas Kristen (UK) Petra.

Acara dibuka dengan kata sambutan oleh Reynardo Kevin sebagai ketua pantia dan langsung dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan kepada pembicara oleh Dr.Ir. Ekadewi Anggraini Handoyo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin UK Petra.

Dalam seminar kali ini, Prabowo membawakan dua topik dalam bahasa Inggris. Topik pertama yang dibahas adalah “Geothermal Power Plant.” Pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit listrik yang menggunakan uap air yang dipanaskan oleh panas bumi untuk menggerakkan turbin sehingga dapat menghasilkan energi listrik.

Prabowo membuka seminar dengan menjelaskan potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi yang ada di Indonesia. Menurut Prabowo, Indonesia bisa menghasilkan tenaga listrik sebesar 28 Gigawatt menggunakan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Akan tetapi, Indonesia belum memanfaatkan potensi ini secara penuh. Hanya sekitar 2% dari seluruh potensi di Indonesia yang benar-benar dimanfaatkan. Padahal pembangkit listrik tenaga panas bumi ini memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara yang selama ini banyak digunakan. Diantaranya adalah pembangkit listrik ini tidak mengeluarkan meterial pencemar lingkungan dan menggunakan bahan bakar yang bisa diperbaharui sehingga bisa menjadi pilihan alternatif pada zaman dimana masalah lingkungan menjadi salah satu perhatian utama dunia.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi ini bukanlah tidak memiliki kelemahan. Menurut Prabowo, masalah biaya menjadi salah satu kelemahan yang membuat pembangkit ini kurang digunakan di Indonesia. Selain itu, lokasi reservoir uap yang letaknya sering berada di tengah-tengah hutan lindung menjadi masalah tersendiri bagi pihak-pihak yang ingin membangun pembangkit listrik ini.

Topik kedua yang dibawakan oleh Prabowo adalah “Significance of Thermodynamics and Heat Transfer in Power Plant Design.” Pada sesi kedua ini, Prabowo menceritakan sebuah contoh kasus dan mengajak mahasiswa untuk berpikir bersama.

Melalui seminar ini Reynardo sebagai ketua panitia berharap agar mahasiswa UK Petra dapat menambah wawasannya. “Semoga dengan adanya seminar ini, peserta tidak hanya bisa menambah ilmunya, tetapi juga bisa mengaplikasikan dan mengembangkannya,” ungkap Reynardo.

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *