Produk Jurnalisme Buah dari Validasi Data

Fotografer: Graciella Kusnanto

Produk Jurnalisme Buah dari Validitas Data

Oleh: Grace Michelle

Dalam rangka menyuarakan jurnalisme yang mencerahkan, Harian Kompas dan Kompas.id berkolaborasi dengan Petra Christian University (PCU) mengadakan roadshow bertajuk “Kompas Berbagi Cerita”. Acara yang dilaksanakan pada Kamis (16/03/2023) tersebut bertempat di Ruang Audio Visual Gedung T PCU. Mengusung tema “Di Balik Berita Jurnalisme Data Harian Kompas (Kompas.id): Pengalaman Mengutak-Atik Data Berbuah Penghargaan Adinegoro”, mahasiswa diharapkan mendapatkan gambaran mengenai jurnalisme terkini, belajar mengolah jurnalisme data, sekaligus meningkatkan literasi digital. 

Acara dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Wakil Dekan I Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK), yakni Dr. Ido Prijana Hadi, M.Si. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” serta “Hymne Petra”. Kemudian, Darren Tanuwijaya selaku master of ceremony (MC) mempersilahkan Jandy Edipson Luik, S.T., M.A.Comms., Ph.D.  selaku Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ikom) PCU untuk menyampaikan sambutannya. Pada kesempatan ini, Jandy menceritakan sekilas kisahnya mengenai jurnalisme data. Ia pun berharap, peserta dapat belajar jurnalisme data melalui Kompas. 

Acara dilanjutkan dengan materi pembuka oleh Redaktur Pelaksana Harian Kompas, yakni Adi Prinantyo. Adi menyampaikan tentang perbedaan aktivitas jurnalistik sebelum dan sesudah era digital. “Dalam menghadapi era digital, Kompas juga mentransformasikan diri dengan menghadirkan situs Kompas.id, yakni platform digital yang menyediakan konten berita berkualitas, siaran langsung, hingga visual,” sampainya. Kemudian, Adi juga menjelaskan dampak digitalisasi media yang berakibat pada menurunnya kemampuan publik dalam menyeleksi informasi yang ada. 

Dalam hal ini, Kompas berperan untuk memandu masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dengan menghadirkan konten jurnalisme yang berkualitas. Pada masa pandemi, Kompas menaikkan artikel mengenai masker medis palsu yang beredar di masyarakat. Saat proses penulisan artikel, tim redaksi membuktikan keberadaan masker medis palsu dengan membeli dan memeriksakan masker yang ditemui di pasaran. Liputan tersebut berhasil meraih penghargaan Adinegoro. Sebelum menutup materinya, Adi memberikan tips jurnalisme berkualitas, yaitu dengan menggali dan mengolah ide kreatif konten jurnalistik dan menyesuaikan konten jurnalistik dengan kebutuhan audiens. 

Setelah penyampaian materi oleh Adi, Satrio Pangarso selaku Wartawan Harian Kompas turut hadir menjelaskan jurnalisme data. Satrio menyampaikan, jurnalisme data adalah penemuan fakta dari data yang belum diolah. Selanjutnya, diputarkan video mengenai proses kerja dalam pembuatan berita, mulai dari proses turun ke lapangan untuk mengumpulkan data, pembuatan laporan, sampai berita berhasil diunggah. Satrio menjelaskan kesulitan yang dihadapi dalam berburu data. “Terkadang data yang didapat tidak dapat dibandingkan sehingga harus mencari tema baru, lalu kembali berburu data dan narasumber,” sampainya. 

Setelah melalui proses yang panjang, tim jurnalisme data berhasil membuat sebelas tema liputan sejak pertengahan 2021. Salah satu liputan yang berbuah penghargaan Adinegoro, yaitu berita mengenai kesulitan orang tua dalam membiayai kuliah anak di Indonesia. Adi mengaku dalam menghubungi narasumber hanya 3 dari 28 orang yang bersedia diwawancarai. Setelah berbincang mengenai jurnalisme data, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama kedua narasumber yang dimoderasi oleh Monica Subijanto. Setelahnya, acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Dr. Fanny Lesmana, S.Sos., M.Med.Kom selaku Dosen Prodi Ikom PCU.

Menulis berita tentu tidak dapat dilalui dengan proses yang instan. Ada berbagai tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan berita yang berkualitas. Lantas,  berbagai rintangan pun harus dihadapi dengan tekad yang kuat. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan berita yang faktual dan akurat. Mari bersama kembangkan dunia jurnalistik di era digital yuk, Sobat GENTA!

About the author /