KE.LI.LING ART

KE.LI.LING. ART

Berlokasi di Co’lab Cafe Jalan Ngagel Jaya Utara No.51, Ririee Rahmawati, alumnus Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) 2014, mengadakan pameran lukisan tunggal bertema kesehatan mental. Pameran ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Ririee yang mengalami kelumpuhan saraf hingga overdosis obat karena gangguan bipolar. Lukisan yang dipamerkan ini merupakan hasil dari terapi Ririee dalam melawan gangguan bipolarnya.

Kisah

KETIMBANG NGEMIS

“Belanja=Berdonasi” adalah slogan yang digunakan tim Ketimbang Ngemis Surabaya ketika melaksanakan garage sale di area Taman Bungkul Surabaya. Hasil pendapatan dari garage sale yang dilaksanakan setiap bulan sekali ini nantinya akan digunakan untuk membeli sembako yang dibagikan kepada para “sosok mulia”. Berbagai jenis pakaian yang mereka jual merupakan hasil sumbangan dari masyarakat yang ingin berkontribusi bersama komunitas ini.

Kisah

POCONG PERTIGAAN

Terinspirasi dari film-film yang pernah ia tonton, Sutrisno membuat hingga lebih dari 3000 kombinasi kostum untuk digunakan saat bekerja. Beberapa di antaranya adalah kostum polisi yang terinspirasi dari film "Terminator", kostum gadis Tionghoa yang terinspirasi dari film “Mulan”, dan kostum biarawati yang terinspirasi dari film “The Nun”. Beliau menyimpan kostum-kostum tersebut di dalam rumahnya yang sederhana — bisa dibilang beliau hidup bersama 3000 kostum.

Kisah

SEBUNG

Setiap Jumat malam, sekumpulan anak muda yang menamai diri mereka komunitas "Sebung Surabaya" membagikan beberapa bungkus nasi kepada kaum tunawisma berpendapatan kira-kira 50-70 ribu rupiah per hari. Beberapa dari kaum tunawisma yang menerima nasi bungkus bermata pencaharian tukang becak. Sebung sendiri lahir dari kegelisahan dan rasa empati akan kondisi kaum tunawisma di Surabaya.