Menjadi Pemimpin yang Siap Berdampak

Fotografer: Sherlynn Yuwono

Menjadi Pemimpin yang Siap Berdampak

Oleh: Marcelino Albertus

Seorang pemimpin memiliki tanggung jawab besar dalam memberi dampak bagi anggotanya. Untuk itu, Office of Institutional Advancement (OIA) Universitas Kristen (UK) Petra mengadakan acara bertajuk Inspirational Leadership Course secara daring melalui media Zoom. Rangkaian acara berupa talk show ini telah digelar pada Jumat (29/10/2021) dan Jumat (12/11/2021). Pada Jumat (26/11/2021), melalui tema “The Game Changer: Lead to Bless”, peserta diajak untuk menjadi pemimpin yang berdampak bagi sesama, bangsa, dan negara.

Acara dibuka oleh Robert Kurniawan selaku master of ceremony (MC) pada pukul 10.30 WIB. Lalu, Meilinda, S.S., M.A. selaku Direktur OIA memimpin doa. Talk show ini mendatangkan Dermawan Suparsono selaku Chief Executive Officer (CEO) dari SPS Corporate. Dalam kesempatan ini, ia membahas tentang kepemimpinan yang melayani dan menjadi berkat. Tidak hanya itu, hadir pula Prof. Ir. Rolly Intan, M.A.Sc., Dr. Eng. selaku Direktur Eksekutif Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (YPTK) Petra.

Menurut Dermawan, pemimpin harus memastikan keseimbangan antara mendidik dan merangkul. Sejalan dengan itu, pemimpin juga perlu memiliki fondasi yang kuat dan mempersembahkan keberhasilannya kepada Tuhan. Selanjutnya, penting bagi pemimpin untuk melihat kesempatan yang ada dan waspada terhadap ancaman. Dermawan turut mengingatkan, dalam menjadi pemimpin, harta dan martabat merupakan hadiah dari mengejar sebuah tujuan. Akan tetapi, kedua hal tersebut bukanlah tujuan sebenarnya dalam menjadi seorang pemimpin. “Kalau kalian memiliki tujuan hidup yang benar, tinggal menunggu waktu di mana Tuhan akan memberi hadiah. Jadi, dahulukan tujuan sebelum mengejar hadiahnya,” pesannya. 

Mendekati penghujung acara, Rolly pun turut membagikan pesan. “Kalau Tuhan sudah memberi kita kesempatan untuk memimpin, maka hal terpenting adalah warisan yang kita tinggalkan setelahnya,” ujarnya. Ia menambahkan, jika seseorang tidak meninggalkan sesuatu setelah memimpin, berarti ia belum memberi dampak. Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pengumuman pemenang pertanyaan terbaik. Terakhir, Rolly memimpin doa untuk menutup seluruh rangkaian acara.

Kepemimpinan merupakan peranan yang krusial dalam sebuah komunitas. Seorang pemimpin tentu menjadi sorotan banyak orang. Maka dari itu, ia harus memperhatikan caranya melangkah dan memberi teladan bagi sesama. Bagaimana dengan Sobat GENTA? Apakah Sobat sudah siap menjadi pemimpin yang berdampak?

About the author /