Page 13 - GENTA 170 - Kepak Sayap Sang Garuda
P. 13
Renungan Renungan
Nasionalisme dan
Kontribusi Sivitas
Akademika UK Petra
Penulis Yordan M. Batara-Goa, ST., M.Si.
Dosen Departemen Mata Kuliah Umum (DMU)
Ilustrator Natania Grace
asionalisme seringkali diterjemahkan terhadap nasionalisme ini? terang dunia”. “Demikianlah hendaknya Dalam konteks nasionalisme, fungsi garam
Nsebagai kebanggaan, kecintaan, dan terangmu bercahaya di depan orang, yang memberi rasa namun larut dan tak
kerelaan berkorban terhadap Indonesia. Mula-mula, kita harus meninjaunya dari supaya mereka melihat perbuatanmu yang terlihat dapat dilakukan dengan melebur
Nasionalisme dapat pula diterjemahkan sisi firman Tuhan. Dalam Yeremia 29:7, baik dan memuliakan Bapamu yang di dalam komunitas yang multi agama, multi
sebagai paham kebangsaan, yang Nabi Yeremia menyampaikan firman Tuhan sorga”. Berbeda dengan butir-butir garam etnis, dan multi kelas sosial. Terlibat dalam
menginginkan berdirinya negara Indonesia kepada semua orang buangan di Babel: yang memberi rasa namun larut dan tidak jaringan atau forum kebangsaan pemuda,
di atas semua golongan dan kelompok, yang “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana terlihat, terang haruslah terlihat nyata dan paguyuban antar lembaga umat beragama,
tidak mendiskriminasi agama dan etnis kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota tidak boleh tersembunyi, agar memberi komunitas perdamaian akan membuat
tertentu. itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya manfaat bagi sekitarnya. nasionalisme makin kokoh, dan mencegah
adalah kesejahteraanmu”. Dalam ayat ini terjadinya radikalisme.
Nasionalisme saat ini diperhadapkan pada Tuhan mengingatkan kepada kita semua Dalam konteks nasionalisme, fungsi garam
berbagai tantangan. Mulai dari kapitalisme, agar terus mengusahakan kesejahteraan yang mengawetkan atau mencegah busuknya Namun, seringkali juga, orang Kristen
globalisme, radikalisme, hingga terorisme. wilayah yang kita tempati. Ini merupakan makanan berarti adalah mencegah terjadinya harus tampil sebagai terang yang bercahaya
Meskipun ada beberapa sisi positifnya, bentuk nasionalisme, kecintaan kita pembusukan pada bangsa ini. Pembusukan di depan orang. Berani tampil di depan.
seperti kemajuan ekonomi dan makin terhadap tanah air yang kita diami. yang paling berbahaya adalah korupsi dan Berani menyuarakan kebenaran. Berani
dekatnya hubungan antar negara, namun intoleransi. Korupsi menyebabkan terjadinya menjadi pemimpin di tengah situasi yang
kapitalisme dan globalisme membawa sisi Lalu bagaimana cara kita mengusahakan kemiskinan dan kesenjangan sosial. Korupsi menekan. Berani muncul untuk melawan
negatif yaitu kesenjangan sosial, kemiskinan, kesejahteraan tersebut? Matius 5: 13-16 juga yang menjadi alasan bagi kapitalisme penindasan, intoleransi, radikalisme dan
eksploitasi negara miskin, dan ketertindasan mengajarkan kita untuk menjadi garam untuk terus masuk dan mengeksploitasi terorisme. Berani melawan aturan yang
golongan tertentu. Sedangkan radikalisme dan terang dunia. “Kamu adalah garam kekayaan bangsa Indonesia. Sedangkan diskriminatif dan tidak berkeadilan. Orang
dan terorisme jelas mengarah ke upaya dunia”. Dalam budaya ketika teks ini intoleransi menjadi awal berkembangnya Kristen tidak harus selalu menjadi garam
menghancurkan paham nasionalisme untuk muncul, garam digunakan untuk dua radikalisme dan terorisme. Intoleransi yang larut, namun juga harus siap tampil
diganti dengan paham berdasarkan agama keperluan: mengawetkan makanan dan seringkali bermula dari hoaks. Mencegah sebagai terang di puncak bukit, di tengah
tertentu. Bagaimana seharusnya sikap kita, memberi rasa pada makanan. Sedangkan pembusukan dapat dilakukan dengan tidak kegelapan dunia.**
khususnya sivitas akademika UK Petra ayat berikutnya mengatakan “Kamu adalah melakukan korupsi dan mencegah hoaks.
GE
10 | GE
10 | GENTANTA GENTA | 11NTA | 11