Krisis dan Bisnis Keluarga

Fotografer: Gabriella Deandra

Krisis dan Bisnis Keluarga

Oleh: Gabriele Tjiphanata

Krisis merupakan hal yang sulit dihindari dalam dunia bisnis, tak terkecuali dengan bisnis keluarga. Tak jarang, pemilik bisnis kesulitan merencanakan langkah terkait pengelolaan bisnis saat krisis. Ketidakpastian tentu menimbulkan rasa cemas mengenai keberlangsungan bisnis. Setiap bisnis dapat terancam, setiap keluarga menghadapi tantangan berat untuk tetap bertahan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Kristen (UK) Petra (Himamatra) menggelar Zoom Seminar (Zoominar) Nasional bertajuk “How Do Family Business Develop Managerial Responses to a Crisis”. Zoominar berlangsung pada Rabu (30/06/2021) melalui Zoom, pukul 10.00 WIB.

Drs. Bambang Haryadi, M.M., selaku Ketua Program Business Management UK Petra mengungkapkan, kegiatan ini bukanlah sebuah kebetulan. “Kegiatan ini memang sudah direncanakan untuk menyambut Dies Natalis Program Studi Manajemen ke-39 dan ulang tahun UK Petra ke-60,” imbuh Bambang dalam sambutannya. Bambang menerangkan lebih lanjut, zoominar ini bertujuan memberikan pemahaman terkait pengembangan praktik bisnis keluarga, terutama saat menghadapi krisis. 

Dr. Augustinus Simanjuntak, S.H., M.H., selaku Dosen UK Petra hadir untuk memoderatori keempat panelis. Keempat panelis tersebut yakni, Tiur Simamora selaku Corporate Secretary & Head Legal di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk., Johan Soedjatmiko Ishii selaku presiden direktur sekaligus pemilik dari PT Ambico, Utami Prasetiawati, generasi ke-2 sekaligus Komisaris PT Indra Jaya Swastika (IJS), dan Dr. Ratih Indriyani, S.E., M.M., selaku Dosen Program Business Management UK Petra.

Pada kesempatan ini, Tiur menyampaikan jika Sido Muncul awalnya merupakan family business industri jamu rumahan. Seiring dengan perkembangannya, Sido Muncul menjadi perusahaan go public atau terbuka di tahun 2013 dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Pada kenyataannya, family business tidak mudah untuk menjadi perusahaan terbuka. Konflik dan kesalahpahaman dalam masing-masing anggota keluarga pun mungkin terjadi. Meski demikian, ketika menjadi perusahaan terbuka, segala keputusan dalam keluarga harus ditentukan melalui rapat direksi dan komisaris. Hal ini bisa menjadi peluang, sehingga keputusan bukan hanya pada internal keluarga saja, melainkan melibatkan pemegang saham atau stakeholder lainnya. Menurut Tiur, dalam family business, harus ada pendapat profesional dan independen. “Family company dapat bertahan jika mau mendengarkan pendapat profesional dan independen,” terang Tiur.  

Johan turut menyampaikan bagaimana PT Ambico, perusahaan porang pertama Indonesia pernah mengalami kesulitan untuk masuk ke pasar lokal maupun internasional. Porang merupakan merupakan tanaman yang menjadi bahan baku dalam pembuatan shirataki, makanan tradisional jepang. Produk shirataki dari PT Ambico bahkan sempat tidak berhasil masuk ke pasar lokal selama kurang lebih 20 tahun. Namun di tengah pandemi, penjualan PT Ambico malah melesat hingga mencapai lebih dari 50 persen. Menurut Johan, hal ini bisa terjadi karena meningkatnya konsumsi makanan sehat di masyarakat. Ia sendiri merupakan generasi ke-3 pemilik perusahaan PT Ambico. Johan menerangkan, “Sulit untuk belajar dari generasi terdahulu, apalagi setiap dari kami punya pola pikir yang berbeda-beda. Sehingga, saya lebih suka belajar dari sejarah untuk memahami karakteristik dalam mengembangkan bisnis.”

Setelah sesi webinar, Augustinus kemudian menyimpulkan pembelajaran dari tiap pembicara. Ia turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara yang bersedia memberikan pandangan dan pengalaman menarik dalam dunia bisnis. Doa pun menutup rangkaian webinar kali ini.
Sobat GENTA, melanjutkan bisnis keluarga merupakan sebuah tanggung jawab yang besar, loh. Meskipun demikian, bisnis keluarga multigenerasi juga memiliki potensi kesuksesan yang besar, dengan cakrawala investasi berjangka panjang. Melalui webinar ini kita juga memahami, jika kebijaksanaan dalam menempatkan stakeholder serta posisi kita sebagai pemimpin merupakan hal yang krusial. Semoga, Sobat GENTA bisa mengambil pembelajaran dari webinar ini ya!

About the author /