Tanggal 10 Agustus 2015 lalu menjadi hari penting bagi segenap sivitas Universitas
Kristen Petra. Mengapa penting? Karena pada tanggal inilah dihelat acara pembukaan King
Sejong Institute (KSI) dan Petra Summer Program (PSP). Maka tidak mengherankan apabila
ruang auditorium (Audit) yang menjadi tempat dilaksanakannya dua acara besar tersebut
hampir penuh terisi. Mereka yang hadir terdiri dari dua kubu besar, mahasiswa berbaju merah
dan mahasiswa beralmamater. Mahasiswa dengan baju merah tersebut adalah para mahasiswa
yang mengikuti kegiatan PSP. Selain mahasiswa, hadir pula orang-orang penting di UK
Petra, seperti dosen dan rektor. Bintang dari acara ini adalah Duta Besar Korea yang bernama
Taiyoung Cho. Selain itu, terdapat pula perwakilan dari Gubernur Surabaya, Ibu Ani.
Acara ini menjadi sorotan beberapa media massa, seperti Jawa Pos, Kompas, dan
Surya. King Sejong Institute sendiri merupakan suatu kerjasama antara UK Petra dengan
Dongseo University (DSU). Kerjasama ini merupakan kerjasama dalam bidang kebudayaan.
Sebelumnya, King Sejong Institute telah dibuka di dua kota lain, yaitu kota Baubau (Sulawesi
Tenggara) dan Jakarta.
Bersamaan dengan pembukaan King Sejong Institute, dibuka pula acara PSP. Acara
ini mengundang mahasiswa-mahasiswi dari 6 negara, yaitu Malaysia, Hongkong, Korea
Selatan, Bangladesh, Taiwan, dan Indonesia. Selama tiga minggu peserta PSP akan saling
berinteraksi dalam berbagai kegiatan, seperti kelas-kelas formal dan juga kegiatan di luar UK
Petra yang bertujuan untuk mengenalkan Kota Surabaya.
Pembukaan kedua acara besar ini berjalan sangat meriah. Dimulai dengan pidato dari
Rolly Intan, selaku Rektor UK Petra, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari
Jekukcang, selaku Presiden DSU dengan menggunakan. Acara dilanjutkan dengan tarian
Suramadu persembahan dari Studiotydif Surabaya. Nama tarian ini mengangkat nama
Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura. Tarian ini dipilih karena
cocok dengan tema pertukaran kebudayaan dalam acara King Sejong Institute dan Petra
Summer Program, karena Jembatan Suramadu merupakan simbol pertukaran kebudayaan
Surabaya dan Madura. “Menurut saya, acara-acara seperti ini harus lebih sering dilakukan,
karena menimbulkan dampak positif bagi Pemerintahan dan budaya Indonesia.” Ujar Fauzan
Abdillah, Project Manager Tarian Suramadu.
Selain penampilan dari Studiodif Surabaya, terdapat pula pertunjukan band dari
mahasiswa UK Petra. Lagu yang dibawakan oleh band ini merupakan hasil aransemen
mereka. Lagu yang diaransemen merupakan lagu-lagu khas Indonesia, seperti Gundul-gundul
Pacul, Yamko Rambe Yamko, dan Apuse. Menurut Daniel, salah satu gitaris Band tersebut,
acara pembukaan KSI dan PSP ini sangatlah seru dan menarik. Dia juga sangat kagum pada
UK Petra yang berhasil mendatangkan Duta Besar Korea.
Usai perayaan besar di Auditorium, terdapat kuliah umum oleh Duta Besar Korea.
Tentu saja, kuliah ini menggunakan bahasa internasional. Kuliah ini penuh dengan
mahasiswa UK Petra dari berbagai jurusan. Menurut Vero, mahasiswa jurusan Teknik
Industri angkatan 2014, kuliahnya cukup berbobot dan bisa dipahami.
Kuliah umum ini berlangsung cukup santai dengan beberapa lemparan guyonan dari
Duta Besar Korea. Beliau juga sempat menyanyikan lagu berbahasa Indonesia diera 90-an
yang disambut meriah oleh mahasiswa UK Petra. Sangatlah membanggakan sebagai
mahasiswa UK Petra, karena sempat bertatapan langsung, bahkan mengikuti kuliah dari
seorang Duta Besar. Semoga saja ke depannya akan semakin banyak acara bertemakan
pertukaran budaya agar kita lebih bisa mengenal kebudayaan lain. Annyeong-hi gaseyo!
1 Comment
Odessa
September 23, 2015 at 3:59 amAppreciation to my father who told me regarding this weblog, this website is really remarkable.