Kampus Merdeka, Kesempatan Emas untuk Bersinar

Fotografer: Fiona Angelina

Kampus Merdeka, Kesempatan Emas untuk Bersinar

Oleh: Catherine Ivana

Guna melejitkan minat serta partisipasi mahasiswa dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Excellence in Learning and Teaching Center (ELTC) bersama Career Center and Industrial Relations Universitas Kristen (UK) Petra menyelenggarakan sosialisasi MSIB pada Senin (08/08/2022). Acara yang digelar di Gedung Sheraton Ballroom 1 ini merupakan kegiatan yang didanai oleh hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2002 dari Pendidikan Tinggi (DIKTI). 

Tepat pukul 09.00 WIB, acara dibuka dengan doa oleh Aditya Nugraha, Ph.D., selaku Kepala ELTC. Setelah itu, Jessie Monika, S.S., selaku Koordinator Perguruan Tinggi program MSIB batch 1 memberikan kata sambutan. Tidak hanya itu, Sastra Budiharja, S.Psi., M.Th. selaku Koordinator Perguruan Tinggi MSIB batch 3 turut menyampaikan kata sambutannya. Melalui program tersebut, Dr. Rudy Setiawan, S.T., M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan berharap, mahasiswa UK Petra mendapatkan pengalaman bekerja secara nyata di perusahaan. Lantas, setiap Program Studi (Prodi) di UK Petra pun diharapkan mampu mengakomodasi mahasiswa dalam memanfaatkan kesempatan ini. 

Pada sesi pertama, pemaparan materi dan diskusi panel dilakukan oleh Haryo Kusuma Wibawa, S.T., C.P.C. selaku Kepala Program MSIB DIKTI dan Nurhadi Irbath, S.T., CEC., LCC. selaku Ketua Sub Kelompok Kerja (Sub Pokja) MSIB DIKTI. Tidak hanya itu, Chory Angela Wijayanti, S.Sos., M.Si. turut hadir menjadi moderator dalam diskusi kali ini. Pada sesi ini, Haryo dan Nurhadi memberikan penjelasan mendalam perihal MSIB beserta keunggulannya dibandingkan program magang lain. Acara kemudian dilanjutkan dengan apresiasi dan pelepasan mahasiswa UK Petra yang tergabung sebagai peserta MSIB angkatan ke-tiga. 

Kemudian, sesi kedua diawali dengan pembahasan kebijakan dan panduan pelaksanaan MSIB. Nurhadi memaparkan, program MSIB bertujuan untuk memberikan proses pembelajaran yang inovatif dan tidak monoton bagi mahasiswa. Dengan demikian, program ini diharapkan mampu mempersiapkan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja sedini mungkin. Tolok ukurnya adalah perubahan ekosistem pendidikan tinggi terjadi, sehingga Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) menjadi suatu kenormalan. “Inovasi memerlukan waktu yang sangat panjang,” tegas Nurhadi.

Tidak hanya itu, Haryo turut menjelaskan cara menyelaraskan program magang ini dengan kebijakan yang telah dibuat oleh setiap kampus. Ia pun menunjukkan peta kondisi permasalahan pengakuan kredit program MBKM. Oleh karena itu, alternatif solusi serta strategi dalam memaksimalkan pengakuan kredit program tersebut harus dirancang secara matang. Melalui sesi diskusi panel, acara diharapkan dapat menghasilkan pengaturan jadwal MSIB mulai dari pendaftaran, seleksi, pelaksanaan, hingga penyelesaian. 

Merasakan pengalaman belajar di luar kampus merupakan kesempatan yang harus diemban. Sebab, hal ini akan mendorong Sobat GENTA dalam mengeksplor pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal untuk memahami realita dunia kerja. Kapasitas baru inilah yang berperan sebagai roda penggerak untuk menjadi sumber daya manusia yang siap di masa depan. Nah, apakah Sobat siap membangun relasi dengan mitra Kampus Merdeka? 

About the author /