Eyeful: Foto Makanan Penarik Perhatian Mampu Tingkatkan Penjualan

Fotografer : Justin Prawiro

Eyeful: Foto Makanan Penarik Perhatian Mampu Tingkatkan Penjualan

Oleh : Pacquita Mahamaya

Fotografi merupakan hal yang tidak terpisahkan dari industri food & beverage (F&B). Foto produk dapat menjadi salah satu hal yang cara untuk menarik perhatian konsumen. Terutama di masa pandemi ini, banyak industri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) F&B yang bermunculan. Mengembangkan kemampuan food photography menjadi salah satu kebutuhan agar mampu menarik konsumen yang tidak dapat melihat produk secara langsung. Hal inilah yang menjadi alasan bagi Himpunan Mahasiswa Teknik Industri dan International Business Engineering Universitas Kristen Petra (HIMATITRA) untuk mengadakan workshop food photography Eyeful pada Sabtu (29/05/2021). Acara ini diharapkan dapat membantu peserta agar menjadi lebih mahir dalam mengambil foto suatu produk, terutama makanan.

Workshop yang dipandu oleh William Gooier dan Felicia Ellen selaku masters of ceremony (MC) ini dimulai pukul 13.30 WIB. Acara diawali dengan kata sambutan oleh Anthonia Lubalu selaku ketua HIMATITRA periode 2019/2020 dan disusul oleh Lilian Evangelista selaku ketua acara. Dalam kata sambutannya, Anthonia berharap agar ilmu yang didapatkan selama workshop dapat diterapkan oleh peserta di kehidupan mendatang.

Workshop ini menghadirkan Herry Tjiang, S.E., M.M., seorang fotografer produk dan komersial yang telah menerbitkan beberapa buku terkait fotografi. Salah satunya adalah buku 7 Hari Belajar Food Photography. Herry memiliki kesempatan untuk berbagi tips foto produk yang menarik. Sebagai pendahuluan, Herry meminta peserta untuk menebak mana foto hasil jepretan kamera handphone dan kamera Digital Single-Lens Reflex (DSLR). Melalui pertanyaan ini ia menegaskan, hasil jepretan kamera handphone tidak kalah dengan kamera DSLR apabila diikuti dengan skill serta kombinasi elemen yang tepat.

Selanjutnya, Herry menjelaskan tentang elemen-elemen penting dalam fotografi makanan, di antaranya lensa yang digunakan, perlengkapan, lighting, angle foto, dan produk/makanan itu sendiri. Menurutnya, perlu adanya pemahaman tentang perbedaan ukuran lensa dan foto yang dihasilkan. Ia menyarankan untuk terlebih dahulu mencoba mengganti ukuran lensa sebelum menggunakan zoom digital saat ingin mengambil foto produk. Cara ini digunakan agar gambar yang dihasilkan tetap beresolusi tinggi. Setelah itu, Herry menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lensa agar foto yang dihasilkan tetap jernih dan bebas bercak.

Pada sesi terakhir, beberapa foto karya peserta ditampilkan dan diulas oleh Herry, antara lain foto karya Meishia dan Leonor Deandra. Dari foto-foto tersebut, Herry memberi saran tentang hal-hal yang perlu ditingkatkan, seperti lighting dan posisi makanan yang difoto. Sebagai penutup, diadakan sesi foto bersama dan doa oleh MC.

Tak hanya menarik, ternyata ada banyak hal yang dapat Sobat pelajari, terutama mengenai food photography. Foto memang menjadi salah satu penting untuk melakukan promosi. Sering kali, konsumen memperhatikan foto terlebih dahulu sebelum membelinya secara daring. Memasang foto yang tepat dapat menarik perhatian konsumen, bahkan meningkatkan penjualan produk. Tentunya hal ini juga membutuhkan latihan secara terus-menerus. Jadi, jangan bosan untuk terus belajar ya Sobat!

About the author /