Belajar menjadi Sosok Pengajar

Fotografer: Vanessa Nelwan

Belajar menjadi Sosok Pengajar

Oleh: Aloisius Thomas Triputra

Setiap pelatihan tentu membutuhkan persiapan yang matang, begitu pula dengan seorang pemandu. Untuk itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra menggelar rangkaian acara Pelatihan Pemandu Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) dengan tema “Achieving the Dream, Along the Stream”. Rangkaian acara ini digelar secara daring melalui media Zoom dan berlangsung selama tiga hari. Dalam kesempatan ini, Tanti Octavia, S.T., M.Eng., Roni Anggoro, S.T., M.A.Arch., dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. hadir sebagai pembicara.

Acara hari pertama dimulai pada Jumat (29/10/2021) tepat pukul 14.30 WIB dan dibuka dengan ibadah yang dipandu oleh Ezra Anantawikrama Iskandar, S.E., Th.M.. Selanjutnya, Miguel Raymond selaku Ketua Pelatihan Pemandu LKMM-TD memberikan kata sambutan. Tema “Achieving the Dream, Along the Stream” memiliki arti aliran sungai yang dipenuhi dengan ketidaktahuan akan masa depan, sama seperti proses kehidupan. Miguel berharap, setiap peserta dapat mempersiapkan diri untuk menjadi pemandu yang baik bagi mahasiswa baru (maba) nantinya.

Acara dilanjutkan dengan review materi pola pengembangan kemahasiswaan (polbangmawa) oleh Roni. Dalam sesi ini, Roni memaparkan materi tentang menjadi seorang pemandu. Seorang pemandu harus mampu menarik perhatian orang agar mau berlatih dan berproses dalam mengembangkan diri. Prestasi sendiri merupakan bonus dari hasil berproses tersebut. Selain itu, prestasi juga menandakan usaha seseorang dalam mengejar sesuatu yang menjadi passion-nya.

Roni melanjutkan acara dengan sesi materi hakikat belajar. Mengawali sesi, Roni mengajak peserta untuk mendiskusikan bersama kelompok dalam breakout room mengenai beberapa pertanyaan terkait hakikat belajar. Salah satu pertanyaan membahas tentang cara mencari tahu metode belajar yang paling cocok digunakan. Timotius Oliver, salah seorang peserta menyampaikan pendapatnya. Menurutnya, pemahaman materi disertai dengan latihan atau praktik secara langsung merupakan cara belajar yang terbaik.

“Belajar membutuhkan pengalaman, dugaan, dan feedback,” ucap Roni. Menurutnya, mengajar paling efektif dilakukan dengan mendapatkan pengalaman. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang akan ingat dan belajar sesuatu dari sebuah pengalaman. “Jika menemukan pengalaman yang tidak dipahami, manusia akan membuat sebuah dugaan yang akan diuji kebenarannya dalam pengalaman selanjutnya,” jelas Roni. Dugaan tersebut akan terjawab dengan adanya umpan balik dari seorang pemandu.

Di penghujung acara, Roni menyampaikan selamat kepada peserta yang akan memandu maba untuk belajar dan berlatih nanti. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan ditutup dengan doa oleh master of ceremonies. Rangkaian acara ini sendiri masih akan berlanjut pada Sabtu (30/10/2021) dan berakhir pada Sabtu (06/11/2021).

Belajar adalah pengalaman yang akan kita lalui seumur hidup. Seorang pengajar pun harus melewati tahap tersebut untuk dapat menjadi pemandu bagi sesama. Jadi, selamat belajar dan berlatih, Sobat GENTA!

About the author /