Lee Kyoung Youn: “Sejarah 100 Tahun Korea Memang Sedih”

Fotografer: Winnie Tungmiharja

Lee Kyoung Youn: “Sejarah 100 Tahun Korea Memang Sedih”

Oleh: Denalyn Istianto

Tahun 2019 ini, Korea memperingati seratus tahun pergerakan kemerdekaannya yang ditandai dengan Gerakan 3-1 (Sam-il / 삼일 운동). Saat itu, Korea tengah berada di bawah invasi Jepang. Begitu banyak kejahatan dilakukan terhadap rakyat Korea, mulai dari pembunuhan massal hingga para wanita dijadikan comfort women (budak seks, red.). Seluruh kisah gelap sejarah Korea ini mulai dari awal pendudukan Jepang tahun 1910 hingga Perang Korea (1953) diceritakan lewat Kuliah Umum 1: Modern Korean History.

Kuliah umum yang diadakan oleh King Sejong Institute (KSI) Surabaya Jumat (29/3/2019) ini berlangsung di Gedung W.303 mulai pukul 11:00 hingga 13:00. Menurut Direktur KSI Dr. Liliek Soelistyo, MA., kuliah umum ini ingin mengenalkan sejarah Korea kepada mereka yang selama ini tertarik belajar bahasa dan budaya Korea. “Selama ini mereka belajar bahasa dan budaya Korea, tentunya harus tahu sejarah Korea,” tuturnya. Kuliah umum ini dibawakan oleh Lee Kyoung Youn, Ketua Korean Association East Java sekaligus Consular Assistant Embassy Republic of Korea, dihadiri lebih dari 30 orang yang berasal dari berbagai kalangan.

Kuliah umum diawali dengan video singkat berisi timeline pergerakan kemerdekaan Korea, hingga kisah Perang Korea, bagaimana Korea bisa terbagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. “Sekarang saya masih ingin menangis melihatnya,” tutur pria Korea yang fasih berbahasa Indonesia ini usai video timeline ditayangkan. Pasalnya, di dalam video tersebut memang ditunjukkan kekerasan dan sadisme yang dilakukan terhadap rakyat Korea selama masa pendudukan Jepang. Tak hanya materi, Lee Kyoung Youn juga berbagi beberapa referensi film bagi yang ingin belajar lebih tentang sejarah Korea, seperti Taegukgi (tentang Perang Korea, 2004) dan The Battleship Island (tentang invasi Jepang, 2017).

“Kalau hanya hari ini, saya tidak bisa 100 tahun (menceritakan seluruhnya, red.). Hari ini untuk tahun 1910 sampai 1953, koloni Jepang dan Perang Korea. Nanti lain kali kalau ada waktu, sesi dua, untuk bagaimana setelah perang sampai sekarang,” jelas Lee Kyoung Youn.

Di balik sukses dan gemerlapnya Korea saat ini, negeri yang terkenal akan seni panggung dan hallyu wave ini punya kisah sedih. Apakah Sobat GENTA tertarik mengikuti kuliah umum sesi berikutnya?

About the author /