Belajar Budaya Korea Melalui Lomba Menulis Hangeul

Sebanyak 103 peserta berfoto bersama pada lomba Menulis Cantik Hangeul Day.

Fotografer : Winnie Tungmiharja & Jeremy S.K

Belajar Budaya Korea Melalui Lomba Menulis Hangeul

Oleh : Patrick Jonathan

Sabtu (20/10/18), King Sejong Institute (KSI) Surabaya mengadakan Lomba Menulis Cantik Hangeul sebagai peringatan Hari Hangeul ke-572. Hari Hangeul sendiri merupakan peringatan pertama kali huruf Hangeul diperkenalkan kepada masyarakat Korea oleh King Sejong. Lomba ini bertempat di ruang Audio Visual Gedung T (AVT) 502 Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya dan diikuti oleh 103 peserta dari dalam maupun luar UK Petra

Acara dibuka dengan sambutan oleh Direktur KSI Surabaya, Liliek Soelistyo. Kemudian dewan juri yang berjumlah lima orang diperkenalkan kepada peserta. Setelah itu dibacakan penjelasan mengenai puisi yang akan ditulis oleh para peserta lomba, serta aturan-aturan yang harus ditaati oleh para peserta.

Puisi yang akan ditulis berjudul Bunga karangan Kim Chunsu. Puisi ini mengangkat tema humanisme dan perdamaian karena pada masa itu Korea Selatan dan Korea Utara sedang berkonflik. Karya para peserta lomba dinilai berdasarkan kerapian, estetika, design dan layout, serta ketepatan waktu. Lomba berlangsung selama satu jam, yaitu mulai pukul 16.30 sampai 17.30 WIB.

“Aku mau ikut lomba menulis cantik Hangeul ini karena menurutku tulisan Hangeul itu estetik dan enak dilihat,” ucap Fiona Evangeline, salah satu peserta lomba menulis cantik Hangeul. Sebagai Direktur KSI Surabaya, Liliek merasa antusiasme mahasiswa terhadap budaya Korea sangat tinggi. Sehingga KSI selalu mengadakan lomba ini tiap tahunnya. Liliek juga berharap melalui lomba menulis cantik Hangeul ini, KSI dapat mengenalkan budaya Korea kepada para mahasiswa, tidak hanya melalui bahasa dan tulisan Hangeul, tetapi juga kerjasama dan hubungan baik antara Indonesia dengan Korea.  

About the author /