Adu Ide Bisnis di BMC 2019

Fotografer: Divisi Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi 

Adu Ide Bisnis di BMC 2019

Oleh: Patrick Jonathan

Program Studi (prodi) Manajemen Bisnis Universitas Kristen (UK) Petra menyelenggarakan Bussiness Management Competition (BMC) pada Senin (13/5/2019) hingga Rabu (15/5/2019). BMC sendiri merupakan kompetisi tahunan Prodi Manajem Bisnis UK Petra dan ini merupakan tahun keempat penyelenggaraannya. Mengangkat tema “Young Entrepreneur To Light The Future”, BMC tahun ini mengajak peserta, khususnya mahasiswa, untuk bisa berkontribusi aktif membuat masa depan yang lebih cerah melalui ide-ide bisnis mereka.

Pada Senin (13/5/2019), 15 tim yang lolos ke babak final berkumpul di UK Petra. Nantinya mereka akan melakukan analisa kondisi lingkungan (anakoling) sebelum membuat proposal dan presentasi untuk babak final. Kelima belas tim tersebut berkunjung ke desa Duyung di Mojokerto. Di sana mereka menganalisa kondisi lingkungan serta berinteraksi langsung dengan warga desa Duyung. Lalu pada Rabu (15/5/2019), para finalis melakukan presentasi dan tanya jawab mengenai proposal ide bisnis yang sudah mereka buat. Presentasi dilaksanakan di Gedung W Lantai 10 Ruang Konferensi 4 UK Petra pada pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.

Dari kelima belas tim tersebut, akan diambil tiga tim terbaik dan satu peserta sebagai best speaker. BMC tahun ini diikuti oleh beberapa perguruan tinggi dari dalam dan luar Jawa Timur seperti Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Tarumanegara, Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, UPH Surabaya, UK Petra, dan Universitas Gadjah Mada.

Salah satu peserta BMC dari UPH Surabaya, Bernard Julius, merasa senang mengikuti kompetisi ini karena tidak hanya membuat ide bisnis tetapi bisa terjun langsung ke lokasi. Sehingga bisnis yang akan dijalankan kedepannya bisa sesuai dan berdampak positif bagi lokasi tersebut. Audrey Angeline selaku ketua panitia BMC berharap melalui kompetisi ini para pebisnis muda lebih memperhatikan lingkungan sekitar ketika ingin membangun sebuah bisnis baru. “Gak mungkin ‘kan kita membangun restoran mewah tetapi disekitarnya ada restoran menengah kebawah. Oleh karena itu perlu adanya anakoling agar bisnis yang kita bangun bisa sustainable,” ucap Audrey.

Tagged with:     , , ,

About the author /