Page 14 - GENTA 172 - A New Path
P. 14
Tentang Petra I
“Universitas merespon perkembangan memiliki masa trend sekitar satu hingga
industri kreatif di Indonesia, dan pemerintah dua minggu, dan kemudian tidak akan
juga mendorong industri kreatif untuk dipakai lagi jika lewat masanya. Akibatnya,
terus bertumbuh. Jadi program fashion ini terjadilah penumpukan yang merugikan
dibuka untuk mendukung industri kreatif lingkungan. Ia menekankan, pendidikan
Indonesia. Apalagi dengan melihat sangat DFT lebih mendukung slow fashion, yaitu
banyak potensi yang dimiliki di Surabaya fashion yang tidak akan memberi dampak
dan Indonesia dalam bidang fashion design. negatif kepada lingkungan. Mahasiswa
Salah satunya, seperti hobi anak muda akan belajar membuat busana yang dapat
zaman sekarang yang mengekspresikan diri digunakan berkali-kali, namun juga tidak
melalui outfit of the day,” jelas Maya. ketinggalan zaman.
Berbeda dengan sekolah fashion lainnya Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
yang hanya berbasis kursus atau D3, Dini (PG PAUD)
pendidikan fashion di UK Petra akan
meluluskan mahasiswanya dengan gelar Selain Program DFT, ada prodi baru yaitu
sarjana yaitu S. Ds. (Sarjana desain). Tak PG–PAUD (Pendidikan Guru–Pendidikan
sekadar memberikan gelar sarjana, Maya Anak Usia Dini) dari Fakultas Keguruan
berharap agar program ini dapat mencetak dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Menurut
mahasiswa yang dapat merancang baju salah satu dosen dari program ini, Kartika
dengan mempertimbangkan aspek estetika, Bayu Primasanti, S.I.P. MA.Ed., program
fungsi dan yang terpenting adalah sosial dan ini didirikan atas dasar kepedulian
lingkungan. Dosen mata kuliah tipografi pimpinan UK Petra dan Dr. Magdalena
ini menjelaskan, sebenarnya dunia fashion Pranata Santoso, S.Th., M.Si., Dekan
merupakan salah satu penyumbang sampah FKIP periode 2015-2021. Saat ini sekolah-
terbesar akibat fast fashion. Pakaian biasanya sekolah di Indonesia sedang krisis jumlah
12 | GENTA