Yuk, Kenali Visi Misi Kedua Calon Ketua BEM 2019/2020 Lewat Debat Cakabem

Fotografer: Divisi Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi

Yuk, Kenali Visi Misi Kedua Calon Ketua BEM 2019/2020 Lewat Debat Cakabem

Oleh: Nikita Luisa

Periode kerja 2018/2019 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra ini nyaris berakhir. Namun, masih banyak tugas yang harus dilakukan oleh BEM, salah satunya adalah menentukan ketua BEM 2019/2020. Maka dari itu, pada Jumat (17/5/2019) kemarin, diadakan debat calon ketua BEM (cakabem) setelah sebelumnya telah diadakan orasi pada Kamis (16/5/2019) lalu. Debat dimulai pukul 11.30 dan bertempat di ruangan Q 401. Debat cakabem sendiri menghadirkan 3 panelis. Debat cakabem terbagi menjadi lima sesi, yakni sesi penjabaran visi misi, pertanyaan dari moderator, sesi tanya jawab masing-masing cakabem, sesi tanya jawab dari panelis, dan yang terakhir sesi tanya jawab dari penonton.

Debat cakabem sendiri dihadiri oleh dua calon ketua BEM. Cakabem dengan nomor urut satu, Jonathan Sebastian, selaku mahasiswa UK Petra Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual angkatan 2016. Visi dari Jonathan adalah “From Values, with Integrity, Act for Nation. Impactful for Nation with Christian Values and Integrity as a Big Family.” yang berarti bahwa Jonathan akan menerapkan BEM yang bekerja berdasarkan nilai dan menerapkan nilai-nilai utuh yang benar dalam pikiran, tindakan, perilaku, serta perkataan. Misi dari Jonathan adalah untuk mendorong bakat minat dan mengembangkan soft skills mahasiswa dengan menggunakan BEM sebagai wadah strategi untuk pengembangan presetasi.

Sementara cakabem nomor urut dua adalah Lovina Junita yakni mahasiswi UK Petra Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2016. Lovina menerapkan visi “Dari, Oleh, dan Untuk Mahasiswa. Bagi Kemuliaan Tuhan atas Bangsa.” Lovina juga lebih memfokuskan pada pengembangan human resource yang ada di UK Petra dan menggunakan strategi program BEM yang bersentuhan langsung dan terbuka untuk seluruh mahasiswa umum. Beberapa program yang Lovina akan lakukan adalah dengan mengadakan Loket Layanan Publik, yakni program dari BEM untuk berinteraksi langsung dengan mahasiswa, serta mengadakan art & culture festival. 

Pada sesi kedua, para cakabem mendapatkan beberapa pertanyaan dari moderator. Salah satunya adalah bagaimana cara para cakabem untuk melaksanakan visi misi mereka yang berkaitan dengan bangsa. Lovina berujar bahwa BEM periode depan akan mendorong mahasiswa untuk berkontribusi untuk bangsa melalui program-program BEM yang langsung terjun ke masyarakat luas. Selain itu, Lovina akan mengadakan Program Persiapan Penulisan Karya Ilmiah bagi para mahasiswa. Jonathan memiliki pandangan yang berbeda, ia berujar bahwa ia menyadari bahwa mahasiswa kurang aktif. Maka dari itu, Jonathan berusaha menciptakan wadah untuk peduli, dengan harapan melalui wadah tersebut peserta bisa ikut terjun dalam program kepedulian yang ada.

Sementara pada sesi ketiga, para cakabem saling melemparkan pertanyaan dan saling menjawab pertanyaan yang ada. Lovina, cakabem nomor 2, mendapatkan pertanyaan mengenai penggunaan sistem baru yang akan dia terapkan dan apakah program lama akan ditiadakan. Lovina berujar bahwa program-program lama akan tetap dikaji ulang dan yang berpotensi akan tetap dilaksanakan adalah menggunakan sistem skor dalam pre-test dan post-test. Sementara Jonathan, cakabem nomor 1, mendapatkan pertanyaan mengenai value apa yang ia ingin terapkan di BEM periode mendatang. Jonathan mengungkapkan bahwa ia akan fokus pada nilai kristiani seperti nilai servant leader dan nilai NKRI. Maka dari itu, ia akan mengadakan Intensive Leadership Training untuk mengembangkan nilai-nilai kepemimpinan.

Dilanjutkan dengan sesi ke empat, yakni sesi tanya jawab dari panelis. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana cara cakabem memimpin mahasiswa yang memiliki masalah dengan sikap mereka, yakni pasif dalam kegiatan-kegiatan yang telah dijadikan wadah dan sarana dari BEM. Lovina berujar bahwa membentuk suasana dan atmosfer yang mendukung menjadi kuncinya. Art & culture festival yang Lovina usulkan dirasa mampu menciptakan suasana yang mendukung bagi para mahasiswa yang cenderung pasif. Sementara Jonathan menyadari bahwa BEM tidak bekerja sendirian, masih ada asister tutor (astor) dan Ethics Enrichment (EE) yang berada di bawah naungan BEM. BEM sendiri akan berusaha menunjang dan mengeneralisasikan ketertarikan mahasiswa.

Debat cakabem berakhir dengan sesi kelima, yakni sesi tanya jawab dengan penonton. Setelah mengikuti debat cakabem, apakah Sobat GENTA sudah mengenali kedua calon ketua BEM dengan baik?

Tagged with:     , ,

About the author /