Utopia 2022: Selamatkan Bumi dari Sampah Plastik

Fotografer: Fiona Angelina

Utopia 2022: Selamatkan Bumi dari Sampah Plastik

Oleh: Aloisius Thomas

Tak dapat dimungkiri, menumpuknya sampah plastik merupakan salah satu permasalahan global yang mengancam keselamatan bumi. Oleh karena itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra menggelar webinar bertajuk “Utopia”. Mengusung tema “Pursue Unlimited Potential with Plastic”, webinar ini bertujuan mengedukasi dan mengajak mahasiswa UK Petra untuk mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang berguna. Webinar dilaksanakan secara daring melalui media Zoom pada Sabtu (25/06/2022) pukul 09.00 WIB.

Webinar dibuka dengan doa, kemudian diawali dengan sederetan kata sambutan oleh Leonard Alexander selaku Ketua Utopia 2022, Widi Santoso Wijanarko selaku Ketua BEM UK Petra periode 2021/2022, dan Endo Wijaya Kartika, S.E., M.M. selaku Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA) UK Petra. Widi menuturkan, “Semoga hal yang sudah didapat dari webinar ini tidak hanya terhenti di sini, melainkan mahasiswa dapat menjadi agent of change bagi masyarakat sekitar mengenai sampah plastik.”

Webinar ini menghadirkan Dra. Yulia Ratna Purwani selaku Ketua Bank Sampah Pitoe Jambangan sebagai pembicara. “Ketika kalian peduli terhadap lingkungan, kalian juga turut memelihara ciptaan Tuhan,” ujar Yulia. Pengurangan sampah meliputi pembatasan timbunan sampah, pendaurulangan sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Dalam pendaurulangan dan pengolahan sampah itu sendiri terdapat konsep 5R, yakni reduce, reuse, recycle, replace, dan repair. Replace berarti beralih dari penggunaan barang sekali pakai ke barang yang bisa digunakan berkali-kali. Sementara itu,  repair berarti memperbaiki barang yang telah rusak agar dapat digunakan kembali.

“Selain proses yang sulit untuk menguraikan plastik secara alami, produksi plastik juga memerlukan minyak bumi,” jelas Yulia. Oleh sebab itu, daur ulang plastik akan mengurangi penggunaan minyak bumi dan emisi karbon dari pabrik plastik. Berbeda dengan produksi plastik baru, pengolahan limbah plastik tidak memerlukan olahan plastik baru. Beberapa barang yang dapat dihasilkan dari sampah plastik antara lain pot bunga dari botol plastik, keranjang dari tutup botol, dan tas belanja dari kemasan minyak goreng.

Salah satu solusi dalam pengelolaan sampah adalah bank sampah. “Sebenarnya, hampir seluruh sampah rumah yang ada di Surabaya dapat menghasilkan uang,” ujar Yulia. Bank sampah digunakan untuk mengumpulkan sampah di suatu wilayah, kemudian dibawa ke tempat proses daur ulang. Dari situ, warga yang telah menabung di bank sampah akan mendapat uang dari hasil sampahnya. “Sampah yang tidak terpilah akan mendapat tarif yang lebih rendah dan sebaliknya,” tambah Yulia. Selain bank sampah, penggunaan barang seperti eco bag sebagai pengganti kantong plastik dan sapu tangan sebagai pengganti tisu juga merupakan solusi dalam mengatasi permasalahan sampah.

Memasuki penghujung acara, webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dokumentasi. “Meskipun kita tidak bisa terlepas dari penggunaan plastik, kita harus bisa membiasakan diri untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai,” pesan Yulia. Akhirnya, webinar ditutup dengan doa pada pukul 10.50 WIB.

Permasalahan sampah, khususnya plastik telah lama menjadi isu global. Di lain sisi, manusia juga tidak bisa terlepas dari penggunaan barang praktis sekali pakai. Dari sinilah Sobat juga harus berpikir panjang ke depan demi keberlangsungan kehidupan di masa yang akan datang. Yuk, kurangi penggunaan barang sekali pakai dan terapkan konsep 5R ya, Sobat!

About the author /