UFO 2021: Menjangkau Sesama dengan Wawasan dan Kreativitas

Fotografer: Samantha Prijadi

UFO 2021: Menjangkau Sesama dengan Wawasan dan Kreativitas

Oleh: Thalia Angelica

Sabtu (24/04/2021), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra dan Universitas Surabaya (UBAYA) mengadakan Technical Meeting acara pengabdian masyarakat (pengmas) bertajuk UFO (United for Others). Tahun ini, kegiatan UFO dibagi menjadi dua sektor, yaitu sektor seni dan sektor pendidikan. Kegiatan ini diselenggarakan melalui media Zoom dan diikuti oleh lebih dari 160 mahasiswa dari UKP dan UBAYA.

Pukul 10.00 WIB, acara dimulai dengan doa oleh Master of Ceremony (MC). Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Samuel Christian selaku ketua acara, Amabel Kylila selaku wakil ketua acara, Joana selaku Kepala Bidang 3 BEM UK Petra, Evelyn Grace selaku Presiden BEM UBAYA, Arja Sadjiarto, S.E., M.Ak., Ak., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UK Petra, dan Dr. RR Christina Avanti M.Si., Apt. selaku Wakil Rektor III UBAYA. Samuel mengungkapkan tema UFO tahun ini, yaitu “Enlight: Extending the Length of Touch”. Melalui kegiatan ini, ia berharap agar peserta dapat lebih peduli terhadap peningkatan pemerataan pendidikan dan edukasi bencana alam di Indonesia.

Selanjutnya, peserta dibagi ke dalam breakout room masing-masing sektor. Peserta sektor pendidikan harus membuat modul pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan matematika sederhana. Sedangkan peserta sektor seni harus membuat komik strip edukatif mengenai mitigasi bencana alam. Modul dan komik strip tersebut nantinya akan diberikan kepada siswa kelas 1-6 tingkat Sekolah Dasar (SD). Di breakout room sektor seni, acara dilanjutkan dengan workshop yang menghadirkan Andreas Hapsoro selaku Strategic Alliance Director dari Habitat for Humanity Indonesia. Andreas menjelaskan mengenai definisi, dampak, dan terminologi dari bencana alam. Menurut Andreas, edukasi melalui media pendidikan dan hiburan dapat menjadi salah satu cara untuk menghadapi bencana alam. Ia berharap, komik strip yang dibuat peserta dapat mengedukasi pembaca mengenai posisi Indonesia dalam konteks bencana, perbedaan ancaman sebelum dan setelah terjadinya bencana, dan tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.

Tak hanya itu, workshop kedua menghadirkan Maria Helena Suprato selaku perwakilan dari Kelompok Studi Psikologi Bencana (KSPB) UBAYA. Berbeda dengan Andreas, Maria menjelaskan pembuatan komik strip bencana alam dari sisi psikologis. Maria menyarankan peserta untuk membuat komik strip dengan mempertimbangkan perkembangan kognitif dan gaya belajar anak. Misalnya, anak berusia 8-12 tahun akan lebih menyukai komik strip yang berisi gambar menarik, teks yang hidup, serta alur cerita yang tertata dengan baik. Selain itu, peserta juga bisa memasukkan analogi, menggambarkan tokoh yang menarik, dan mengambil sudut pandang anak-anak. Setelah workshop, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Pada akhir acara, terdapat penjelasan teknis kegiatan oleh Divisi Materi. Penjelasan ini berisi petunjuk pembuatan komik strip dan pembagian kelompok peserta UFO 2021. Setelah berlangsung selama kurang lebih tiga jam, acara diakhiri dengan doa.

Di Indonesia, masih banyak saudara-saudara kita yang belum memiliki akses lebih terhadap pendidikan. Sebagai kaum terpelajar, sudah sepatutnya kita mengulurkan tangan pertolongan kepada mereka. Apakah Sobat GENTA siap melayani? Yuk, manfaatkan wawasan dan kreativitas Sobat untuk menjangkau sesama!

About the author /