Fotografer: Vanessa Nelwan
Soroti Masalah, Lejitkan Aspirasi
Oleh: Catherine Ivana
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra menggelar closing dan talk show Speak Up Movement (SUM) pada Sabtu (21/05/2022). SUM sendiri merupakan kompetisi esai, debat, dan konten kreatif bagi mahasiswa aktif di seluruh penjuru Indonesia. Mengadopsi tema “Berani Berkarya, Cintai Indonesia”, talk show ini diharapkan mampu mendorong serta menggerakkan jiwa generasi muda dalam menyuarakan opini mereka. Opini ini mencakup masalah sosial politik di Indonesia, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Seluruh rangkaian acara diadakan secara daring melalui media Zoom.
Acara dibuka dengan doa oleh Marcela Yunarto dan Samuel Kristian selaku master of ceremonies (MC). Setelah itu, Kariza Verena Chandra selaku ketua acara memberikan kata sambutan. Kariza berharap, acara ini dapat berperan sebagai wadah untuk membekali generasi muda di Indonesia. Pembekalan inilah yang nantinya diharapkan mampu mengasah kemampuan generasi muda dalam menghasilkan karya maupun konten positif. Selanjutnya, Widi Santoso Wijanarko selaku Ketua BEM UK Petra periode 2021/2022 mengajak peserta untuk menjadikan acara ini sebagai sebuah awal baru dalam menyampaikan opini untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi talk show yang mengundang Andovi Da Lopez sebagai pembicara. Andovi mengungkapkan, jiwa nasionalisme sangatlah krusial untuk diemban oleh generasi muda Indonesia. Sebab, jiwa inilah yang berperan untuk membantu saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Apabila nasionalisme menguap begitu saja, sifat apatis lah yang akan tumbuh menjulang tinggi. Tidak hanya itu, ia mengingatkan, rasa nasionalisme pada diri seseorang tidak boleh dibanding-bandingkan dengan milik orang lain. Sebab, rasa nasionalisme tidak pantas dijadikan sebuah kompetisi. “Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengungkapkan rasa cinta mereka terhadap negara,” tutur Andovi.
Content creator yang satu ini pun menjelaskan, setiap insan berhak untuk bersuara perihal masalah negara. Kendati demikian, opini serta aspirasi ini harus disampaikan secara tepat dan efektif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah melalui karya seni. Lantas, generasi muda dapat menggunakan internet digital sebagai wadah untuk menampung opini. Ia mengingatkan, konten yang kita hasilkan harus berdasarkan tujuan murni dan relevan. Tujuan ini sendiri dapat berasal dari keresahan hati nurani maupun orang lain. Dengan demikian, kita tidak boleh merugikan maupun membodohi penikmat konten yang kita sajikan. “With great power comes great responsibility,” tegas Andovi. Acara ditutup dengan sesi awarding night, foto bersama, dan doa.
Seiring dengan perkembangan teknologi mutakhir, generasi muda harus sadar pentingnya mengutarakan opini. Sebab, apabila Sobat GENTA tidak mengutarakan aspirasi, isu-isu negara akan tenggelam dengan sendirinya. Kendati demikian, kebebasan berpendapat ini tidak boleh dilakukan secara gegabah, terlebih lagi hingga menimbulkan konflik. Jadi, mari beropini sesuai kapasitas diri serta fakta yang ada ya, Sobat!