Siulanmu Bukan Pujian!

Ilustrator: Florencia E. S.

Siulanmu Bukan Pujian!

Oleh: Eugenio

Sudah sepatutnya setiap orang menerima perlakuan yang sopan, namun ironisnya pelecehan seksual kini semakin sering terjadi. Ekstremnya, pelecehan seksual banyak yang berakhir dengan pembunuhan. Bicara tentang pelecehan seksual, kejadian ini tidak hanya terjadi lewat kontak fisik. Pelecehan seksual dapat terjadi dalam bentuk apapun, misalnya dalam bentuk verbal yang jarang disadari orang-orang. Bahkan mungkin kita tidak sadar, bisa jadi kita termasuk orang yang melakukan hal tersebut.

Catcall. Mungkin saat mendengar kata itu kita bingung dan heran. Apa sih sebenarnya catcall itu? Berdasarkan definisi Merriam-Webster, catcall berarti “a loud, sexually suggestive call or comment directed at someone publicly (as on the street)”. Sederhananya, siulan, teriakan, atau komentar-komentar berbau seksual yang seringkali dilontarkan untuk seseorang digolongkan sebagai catcall. Catcall dapat digolongkan sebagai sebuah bentuk kecil pelecehan verbal yang terjadi secara umum. Tanpa disadari, dengan melakukan catcall kita sudah termasuk melecehkan yang tidak sadar dan menganggap itu sebagai lelucon atau bahkan pujian yang mereka berikan kepada korban.

Mengapa catcalling dapat dikategorikan pelecehan seksual? Pertama, catcalling jelas bukan pujian. Mendapatkan komentar-komentar mengenai bagaimana bagian tubuhmu dilihat sebagai objek seksual di tempat umum tidak akan membuat siapapun merasa senang. Catcalling juga menginvasi privasi orang lain tentang tubuh mereka. Tidak seorangpun patut menerima komentar bernada seksual tentang tubuhnya di tempat umum, apalagi dari orang asing. Ketika sang korban marah dan menegur, hanya berdalih bahwa itu hanyalah sebuah candaan. Pelaku seperti tidak lagi memiliki rasa malu akan perbuatan mereka. Hal inilah yang kemudian menumbuhkan kebiasaan buruk di masyarakat. Seolah fenomena catcalling ini benar dan biasa adanya.

Banyak orang yang tidak berpikir panjang mengenai catcalling. Mereka merasa bahwa catcalling adalah hal yang biasa atau bahkan menganggap hal itu keren. Korban catcallers semakin lama semakin merasa takut ketika berada di tempat umum. Korban merasa tidak dihargai, juga tidak lagi merasa aman di tempat umum. Banyak orang, terutama . Korban menjadi cemas dalam memilih pakaian karena khawatir tanpa sengaja menunjukkan lekuk tubuh. Catcalling mengambil hak orang lain untuk dihargai, juga sebagian besar pelaku tidak tahu seberapa banyak efek buruk yang bisa diberikan kepada orang lain. Selain itu, rasa cemas yang berlebihan ini jika dibiarkan terus menerus akan membuat korban stres berlebihan. Bisa kita bayangkan bagaimana korban hidup dengan ketakutan setiap harinya.

Jadi Sobat GENTA, jangan mau jadi catcallers. Melakukan catcalling bukanlah hal yang keren dan dapat dibanggakan. Catcalling adalah bentuk pelecehan seksual. Apa yang para korban rasakan sekarang, bisa jadi masih menjadi momok bagi mereka di masa depan.

About the author /