Siapkah Mahasiswa Meninggalkan UK Petra?

Siapkah Mahasiswa Meninggalkan UK Petra?

Oleh: Eugenio dan Patrick Jonathan

Wisuda merupakan tanda berakhirnya masa studi seorang mahasiswa di jenjang universitas, entah itu Program Strata 1, Strata 2, maupun Strata 3. Mau tidak mau, suka tidak suka, mahasiswa harus siap untuk meninggalkan dunia perkuliahan dan melanjutkan ke jenjang berikutnya, entah dunia kerja atau pendidikan lanjut. Akan tetapi, kemudian timbul sebuah pertanyaan. Apakah mahasiswa sendiri sudah siap untuk keluar dari zona nyaman mereka?

Untuk masalah pekerjaan, Fredi Suryadi S.Si, M.Si. mengatakan ada penelitian yang menyebutkan bahwa sebagian besar lulusan UK Petra sudah mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu tiga bulan setelah wisuda. Menurut Kepala Biro Administrasi Akademik (BAAk) Universitas Kristen (UK) Petra itu, mahasiswa UK Petra tidak hanya harus siap untuk bekerja, tetapi juga harus siap untuk menciptakan peluang. “Bekerja di sini tidak harus mencari pekerjaan, tetapi menciptakan pekerjaan dengan inovasi-inovasi baru,” ungkap Fredi.

Bicara soal kesiapan, seorang mahasiswa Program Studi (prodi) Manajemen Pemasaran angkatan 2014, Faried Wenazh, mengaku bahwa ia belum siap meninggalkan kenangan-kenangan indah yang didapatkannya selama berkuliah di UK Petra. “Aku sendiri banyak berproses selama empat tahun di Petra. Sangat banyak memori di sini, jadi aktivis, jadi astor, ya banyak lah kenangan-kenangan kayak gitu. Sedih juga waktu meninggalkan itu semua,” kisah lelaki yang akrab disapa Kai ini.

Memang, meninggalkan apa yang dekat dengan kita tidaklah mudah. Apalagi masa-masa perkuliahan sudah seperti menyatu dalam kehidupan mahasiswa. Tetapi kembali lagi, kewajiban kita sebagai mahasiswa tidak hanya berhenti di perkuliahan. Melainkan siap untuk terjun ke dunia kerja dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

Selain soal kenangan, ada juga cerita lain yang dibagikan oleh wisudawan mengenai bagaimana mereka berhasil mempersiapkan diri selama proses perkuliahan. Cerita dari Joseph Alexander Budiarto misalnya, Mahasiswa Prodi Sistem Informasi Bisnis (SIB) angkatan 2014 yang lulus dengan IPK 3,99 ini mengatakan bahwa kita harus menyisihkan waktu ekstra untuk perkuliahan. “Ya kalo di rumah jangan main, mainnya saat weekend aja,” kata Yusuf.

Saran lain juga datang dari Stella Sundalangi, mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2014 yang baru saja lulus dengan predikat cumlaude. Stella mengatakan bahwa teman merupakan salah satu faktor penting selama proses perkuliahan ini. “Yang paling penting itu cari teman yang bisa bantu kamu buat maju sama-sama. Itu penting banget kalo buat aku. Yang paling kerasa itu cari teman-teman yang bisa dorong kamu, ayo kita bisa kerja, ayo kita pasti bisa lulus bareng,” kenang Stella.

Jadi, apakah Mahasiswa UK Petra siap untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya? Tonny Stephanus Eoh, S.E., M.A., Ak. selaku ketua Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA) menegaskan bahwa siap atau tidak, tidak ada pilihan lain bagi mahasiswa selain untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Mahasiswa telah disiapkan dan ditempa melalui prodi masing-masing selama empat tahun untuk dapat terjun ke masyarakat. “Jangan karena kita ini dibesarkan oleh kenyamanan (kita jadi manja, red.), tapi juga harus belajar dari ketidaknyamanan. Biasanya kebayang kalau nanti kerja itu capek dan sebagainya, tetapi itu proses yang harus dijalani. Bahkan, sebenarnya selama kuliah pun itu sudah ada,” tegas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR III) UK Petra, R. Arja Angka A.A.A. Sadjiarto, S.E., M. Ak.

Selamat atas keberhasilan Sobat GENTA yang telah menuntaskan masa belajar di UK Petra. Semoga bisa menjadi lulusan UK Petra yang membawa dampak positif bagi masyarakat, serta selalu siap menghadapi berbagai macam tantangan kehidupan.

About the author /