Fotografer: Kesya Reggina Yaputri
Satu Karya, Berjuta Kisah
Oleh: Felly Juvencia
Pertama kalinya setelah dua tahun bergelut dalam dunia daring, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Martografi Universitas Kristen (UK) Petra kembali menunjukkan eksistensinya melalui pameran fotografi. Mengusung tema “Story Telling Photography”, pameran ini ingin menyadarkan tentang ukiran-ukiran kisah yang terdapat di balik setiap karya. Kisah dalam sebuah foto dapat dilihat melalui perspektif yang berbeda. Namun, terkadang ada cerita yang tidak terlihat dari berbagai sudut pandang. Pameran ini bertujuan untuk mengapresiasi karya anggota UKM Martografi angkatan 2021/2022 yang telah menyelesaikan proses pembinaan selama satu tahun. Pameran diadakan secara luring di Gedung Q.03.02 atau Exhibition Hall Lt. 3 UK Petra.
Pameran ini terbuka untuk umum dan berlangsung selama empat hari, mulai Selasa (17/05/2022) hingga Jumat (20/05/2022) sejak pukul 09.30 WIB hingga 14.30 WIB. Pameran fotografi ini bersifat free entry sehingga pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. Setelah melakukan pendaftaran, pengunjung dapat berkeliling melihat berbagai karya yang terpajang. Terdapat kurang lebih seratus sepuluh karya yang ditampilkan dalam pameran ini. Karya tersebut merupakan perpaduan hasil jepretan anggota dan fungsionaris UKM Martografi.
Salah satu karya fungsionaris yang ditampilkan adalah hasil jepretan Hendy Sanjaya dengan judul “Wabi-Sabi”. Judul karya ini berasal dari bahasa Jepang yang berarti kebahagiaan. Karya tersebut berisi potret tampak belakang seorang anak perempuan yang sedang melompat dan sebuah rumah burung. “Terkadang kita perlu mencontoh seorang anak kecil di mana mereka mudah menemukan kebahagiaan melalui hal kecil di sekitarnya.” ujar Hendy selaku Ketua UKM Martografi periode 2021/2022. “Berapapun usia kita, jangan lupa untuk memandang kehidupan dengan perspektif kebahagiaan supaya hidup tidak berjalan membosankan,” lanjut mahasiswa Program Studi Teknik Sipil tersebut.
Tak hanya itu, karya Pembina UKM Martografi, Indarto Budiono, juga terdapat dalam pameran ini. Sebagian besar karya Indarto masih dicetak menggunakan roll film. Selepas melihat pameran, pengunjung dapat menuliskan kesan dan pesan yang didapat dari pameran dan menempelkannya di papan sebelah pintu keluar. “Setiap manusia memiliki pendapat yang berbeda. Kami ingin mengetahui kesan yang dirasakan oleh pengunjung setelah mendatangi pameran ini,” ujar Grant Suryawan selaku fungsionaris UKM Martografi periode 2021/2022.
Pada Jumat (20/05/2022) mendatang, UKM Martografi akan mengadakan live di Instagram UKM Martografi, @martografi pukul 12.30 WIB hingga 14.30 WIB. Live Instagram ini akan membahas seputar kegiatan pameran, seperti tur dan penjelasan beberapa karya pameran. Jadi, apabila tidak dapat menghadiri kegiatan secara luring, Sobat dapat mengikuti pameran melalui live Instagram UKM Martografi.
Perkembangan zaman turut mendorong munculnya berbagai karya baru di sekeliling kita. Namun, terdapat satu kesamaan dari berbagai karya tersebut, yakni setiap karya memiliki kisah dan keunikannya masing-masing. Terdapat pula makna yang ingin disampaikan di balik setiap karya tersebut. Maka dari itu, jangan lupa untuk mengapresiasi karya yang ada dan terus berkarya ya, Sobat GENTA!