Manusia Pembuat Mata

Suara bising sesekali terdengar dari ruang kerja yang tidak begitu luas namun tertata rapi. Di dalamnya terdapat mesin dan beberapa alat lainnya yang cukup asing bila dilihat oleh orang awam. Di ruangan ini pula terdapat berbagai kisah dari berbagai penjuru Indonesia hingga mancanegara, beragam cerita yang membawa keluhannya masing-masing. Dari rumah sederhana yang bertempat di Jalan Kutisari I No.26,Tenggilis Mejoyo, Surabaya inilah lahir banyak bantuan untuk sesama kita yang memilki kekurangan dalam penglihatannya.
PT. Abadi Protesa Mata (APM) didirikan oleh Mike Silvano sejak tahun 2008. Mike merupakan warga negara Jerman yang mendapatkan gelar dokter spesialis mata di tahun 1996 dan belajar 10 tahun untuk menjadi spesialis mata okularis. Mike mendirikan APM di Surabaya bermula dari keresahannya di tahun 2004. Ketika datang ke Indonesia untuk berlibur, Mike melihat banyak orang Indonesia yang menggunakan bola mata palsu atau protesa mata dengan keadaan buruk, di mana ukurannya tidak sesuai ukuran rongga mata sehingga bentuknya tampak mengerikan. Dari sana timbul rasa simpatik Mike kepada pengguna protesa mata di Indonesia, sehingga Mike memutuskan untuk menetap di Indonesia. Mike kemudian mendirikan tempat pembuatan protesa mata dengan kualitas tinggi, nyaman digunakan, dan tanpa efek samping, yaitu PT. APM.
Mike baru dapat membuka APM pada 2008 karena pada 2004, Mike masih bolak-balik dari Jerman ke Indonesia. APM pertama kali bertempat di Jalan Sambikerep, kemudian pindah ke Kutisari hingga sekarang. Kini Mike telah kembali ke Jerman, namun Ninik Lismsna selaku direktur APM yang juga istri Mike masih menetap di Indonesia. Ninik sendiri tidak dapat membuat protesa mata, sehingga yang menggantikan Mike ialah Diah Prasetyo Dewi. Diah (35) telah belajar bersama Mike selama 9 tahun dan telah bersertifikat sebagai okularis, yaitu seorang spesialis pembuat dan penyesuaian protesa mata. Setiap harinya Diah bekerja didampingi satu teknisi, yaitu Siti Chorida (45) atau yang akrab dipanggil Ida.
Proses pembuatan protesa mata bisa dibilang rumit dan melalui banyak proses mulai dari pencetakan, sterilisasi hingga penghalusan bentuk. Namun menurut Diah proses pewarnaan protesa mata merupakan bagian yang paling lama, dimana proses ini membutuhkan keahlian serta kemampuan seni yang tinggi. Mulai dari warna hingga urat-urat yang ada pada protesa mata harus bisa dibuat sebanding dengan mata aslinya. Keahlian Diah dalam meracik warna hingga membuat detail urat mata yang terbuat dari benang ini tidak perlu diragukan lagi. Kemampuan seni yang dimilikinya serta pembelajaran yang telah Diah peroleh membuatnya dapat membantu banyak orang yang membutuhkan. Banyak yang telah terbantu oleh adanya APM, mulai dari ujung timur Indonesia hingga mancanegara terutama Singapura. Keluhan tiap pasien yang datang pun beragam. Ada yang berkebutuhan dalam penglihatannya sejak kecil disebabkan karena penyakit atau kecelakaan, namun ada pula yang baru menggunakan protesa mata ketika dewasa. PT. APM telah membantu banyak orang selama hampir 11 tahun beroperasi. Kemudahan akses dan informasi yang mudah diperoleh melalui internet membuat sebagian besar pasien mengetahui keberadaan PT.APM. Sedangkan para pasien yang berasal dari luar negeri biasanya mendapatkan rekomendasi dokter.
×
×
×