Pancarkan Karakter Diri dengan Bermusik

Fotografer: Kesya Reggina

Pancarkan Karakter Diri dengan Bermusik

Oleh: Madya Wahyu

Musik merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat di seluruh dunia. Kini berbagai jenis musik telah merebak di tengah masyarakat. Sejalan dengan itu, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Vocal Group Universitas Kristen (UK) Petra menggelar acara Sound of Life (SOUL) 2022. Music workshop yang bertemakan “The Cost of Viral Music merupakan salah satu dari rangkaian acara SOUL 2022. Esensi dari tema tersebut, yaitu ide yang fresh adalah harga di balik musik yang viral. Acara ini diadakan secara daring melalui media Zoom pada Sabtu (14/05/2022). Tepat pukul 10.00 WIB, Nelsen Wicaksono dan Chelsea Amanda selaku master of ceremonies (MC) membuka acara dengan doa.

Music workshop ini mengundang figur inspiratif yang merupakan seorang komposer sekaligus produser musik, yaitu Eka Gustiwana. Peserta mendapat wawasan terkait cara mengembangkan ide menjadi suatu komposisi musik. Harapannya, peserta dapat menghasilkan suatu komposisi musik yang unik, orisinal, dan dapat diterima masyarakat. Sebagai pengantar, Eka memaparkan filosofi seputar lagu yang viral atau menyebar luas. “Pada dasarnya, lagu merupakan media universal untuk menyampaikan pesan. Jadi, lagu dapat dikatakan berhasil bukan saat lagu tersebut viral, melainkan pesannya dapat tersampaikan kepada pendengar,” ujarnya. 

Dalam bermusik, tidak ada formula untuk membuat sebuah lagu viral. Masyarakat kerap menganggap istilah viral sama halnya dengan keberuntungan. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan pandangan Eka. “Viral itu ketika persiapan yang matang bertemu dengan kesempatan,” tuturnya. Lalu, ia juga memberikan kiat untuk dapat memanfaatkan kesempatan yang datang. Menurut Eka, lebih baik mengutamakan kuantitas daripada kualitas. Ketika menciptakan banyak karya, kualitas akan kian berkembang pada karya-karya selanjutnya. “Kita tidak pernah tahu waktu di mana kesempatan akan datang. Kalau kualitas bagus tetapi hanya fokus dalam satu karya, belum tentu karya selanjutnya akan optimal,” jelasnya.

Kemampuan dan rasa merupakan dua elemen penting dalam menciptakan musik yang berkualitas. Tak bisa dimungkiri, Eka pun pernah merasakan karya yang dihasilkannya tidak lebih bagus dari milik orang lain. Namun, hal itu tak menghalangi niat Eka untuk terus berkarya dalam dunia musik. “Manusia terbiasa membandingkan dirinya dengan orang lain. Penting bagi musisi untuk mengetahui value diri, karena karya yang kita ciptakan merupakan cerminan karakteristik diri,” tegasnya. Selanjutnya, Eka memperlihatkan teknis dan komposisi musik dari salah satu lagu miliknya yang berjudul “Lathi”.

Acara dilanjutkan dengan rotasi peserta ke dalam breakout room. Pada sesi ini, peserta diminta untuk menunjukkan hasil karya yang telah mereka buat melalui Digital Audio Workstation (DAW). DAW merupakan software yang digunakan untuk merekam dan mengedit file audio. Menjelang berakhirnya acara, Eka berpesan kepada peserta untuk konsisten dalam berkarya. Doa dan kata penutup oleh MC menjadi pertanda acara music workshop ini telah berakhir. 

Tidak hanya sebagai pemecah suasana, musik juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dengan ciri khas diri. Viral tidak menjamin kelanggengan suatu karya, melainkan kreativitas dan konsistensi yang menjadi kunci keberhasilan. Sobat tidak perlu takut untuk menunjukkan karya melalui berbagai platform. Yuk, terus berkarya dan jangan berhenti mengembangkan kemampuan ya, Sobat GENTA!

About the author /