Menyemai Kreativitas Tanpa Batas

Fotografer: Fiona Angelina

Menyemai Kreativitas Tanpa Batas

Oleh: Catherine Ivana

Inovasi yang mumpuni adalah modal yang tak lekang oleh gegap gempita perubahan zaman. Menanggapi isu tersebut, mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra berkolaborasi dengan Leadership Enhancement Program (LEAP) Community Engagement menggelar pameran bertajuk “Community Engagement (C.E.) Valuation 2.0” pada Senin (20/06/2022) hingga Rabu (22/06/2022). Mahasiswa yang berkontribusi dalam pameran ini merupakan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Desain Fashion dan Tekstil (DFT) UK Petra yang sedang mengerjakan tugas akhir. Pameran diadakan secara luring di Gedung Q.08.01 atau Galeri Lukito Lt. 8 UK Petra. 

Mengangkat tema kolaborasi, Veronica Boni selaku ketua acara berharap, pameran ini dapat dijadikan sebagai visualisasi serta simbol pemberdayaan masyarakat. Visualisasi ini kemudian dituangkan ke berbagai objek sehingga dapat membentuk satu kesatuan. Boni menambahkan, pameran ini mampu bergerak selayaknya panutan bagi adik tingkat guna membantu komunitas berbasis sosial ini. 

Pameran ini terbuka untuk umum dan bersifat free entry. Tidak hanya melulu soal pameran, acara ini juga dibalut dengan rangkaian kegiatan lainnya. Acara dimulai dengan opening ceremony dan pameran pada hari pertama, yakni Senin (20/06/2022). Sementara itu, pameran dan bedah karya dilaksanakan pada Selasa (21/06/2022). Selanjutnya, webinar dan bedah karya diselenggarakan pada Rabu (22/06/2022). Dalam sesi pameran, karya yang disuguhkan tidak terikat pada satu jenis produk saja, melainkan tidak terbatas. 

Salah satu karya mahasiswa DFT UK Petra, Prajna Paramita, dapat ditemukan dalam pameran ini. Karya Prajna yang bertajuk “Sesarung” mengusung tagline “Sarung Samarinda in Millenials“. Melalui karya ini, Prajna menunjukkan kebolehannya dengan merancang kain sarung Samarinda dengan teknik batik bermotif dayak. Inspirasi ini bermula dari keresahan Prajna, yakni pakaian tradisional yang mulai ditinggalkan oleh khalayak ramai. Oleh karena itu, ia sebagai generasi muda memikul tanggung jawab untuk mengembangkan serta melestarikannya. “Sarung Samarinda ini diolah dengan sentuhan inovasi agar menjadi produk fesyen yang kekinian,” ujar Prajna. 

Tidak hanya itu, Cheryll Natasya selaku mahasiswa DKV UK Petra menyajikan karya Mindfulness Based Art Therapy (MBAT) bagi anak SMP di Panti Asuhan Tarekat Maria Mediatrix Surabaya. Program terapi ini dirancang untuk memberdayakan anak-anak panti asuhan agar dapat mengurangi kejenuhan maupun perasaan tertekan yang mereka miliki. Dengan demikian, ia membuat program-program yang relevan, yaitu mindfulness watercolor, mindfulness painting, leaf craft, dan mindful clay. Pelatihan ini juga memberikan wawasan kepada anak-anak tentang metode pengelolaan stress melalui terapi kesenian. “Sebuah kejenuhan dapat dieliminasi dengan relaksasi sesuai hobi dan kebiasaan anak,” tegas Cheryll.

Di era yang semakin modern dan dinamis, kita harus bersikap responsif dalam menyerap aspirasi guna menghasilkan karya yang bernilai. Tidak dapat dimungkiri, menjadi sosok yang kreatif tentunya tidak mudah. Sebab, kreativitas yang tinggi memerlukan usaha serta waktu guna mengasahnya menjadi semakin tajam. Namun, kreativitas dapat memecahkan keresahan serta masalah di tengah masyarakat jika diolah dengan tepat. Nah, Sobat GENTA, yuk berkontribusi untuk menciptakan solusi-solusi baru yang lebih segar! 

About the author /