Lahirkan Karya Cemerlang Bak Permata

Fotografer: Sherlynn Yuwono

Lahirkan Karya Cemerlang Bak Permata

Oleh: Felicia Ongkojoyo

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra bersinergi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Apresiasi Seni Film dan Sastra (ASFS) menggelar acara Ini Talk Show Edukasi Movie (ITEM) 2022. Melalui talk show bertema “Genuine as Diamond” ini, peserta diajak untuk selalu menghasilkan karya yang unik, kreatif, dan orisinil. Harapannya, karya yang mereka ciptakan dapat bersinar dan memiliki kualitas tinggi. Acara ini terbuka untuk umum dan dilaksanakan secara daring melalui media Zoom.

Jumat (27/05/2022), tayangan drama singkat menandakan dimulainya acara. Sekitar pukul 17.30 WIB, acara dibuka dengan doa oleh Syela Netanya selaku master of ceremony (MC). Selanjutnya, Danny Sumana selaku ketua acara memberikan kata sambutannya. Dalam pidato singkatnya, Danny berpesan agar peserta dapat menciptakan karya hasil dari buah pikiran mereka sendiri dan tidak terjebak dalam plagiarisme. Tak ketinggalan, Devon Irawan selaku Ketua UKM ASFS, Widi Wijanarko Santoso selaku Ketua BEM UK Petra, dan Dr. Rudy Setiawan, S.T., M.T. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UK Petra turut mengapresiasi kinerja panitia dan peserta yang hadir.

Talk show kali ini mendatangkan Jovial da Lopez sebagai narasumber. Salah satu pengalaman berkesan milik Jovial adalah pembuatan naskah perdananya yang ditolak oleh produser. Berbeda dengan niat Jovial untuk menciptakan naskah orisinil, produsernya justru menginginkan film tersebut persis dengan aslinya, hanya saja diadopsi menjadi film berbahasa Indonesia. Padahal, Jovial pribadi selalu menciptakan karya yang orisinil karena menurutnya hal itu menciptakan tantangan tersendiri. “Tantangan tersebut yang menekan dan menempa saya untuk menghasilkan karya yang baik,” ungkap pria yang akrab dipanggil Kajo ini.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Menjawab beberapa pertanyaan dari peserta, Jovial berpendapat, formula dalam sebuah film adopsi terkesan monoton dan mudah ditebak. Jadi, keunikan dalam cerita yang diangkat pun hilang. Menurutnya, ide terbaik muncul dari keresahan pribadi yang disadari penulisnya. “Terinspirasi dari banyaknya ide di luar sana itu boleh, asalkan hal tersebut mengamplifikasi pemikiran kita pribadi. Itu yang menjadikan karya kita spesial,” pesan Jovial pada peserta.

Selain talk show, ITEM 2022 juga mengadakan workshop dan lomba bagi mahasiswa dan siswa SMA sederajat. Bersamaan dengan talk show ini, diumumkan pula pemenang untuk lomba pembuatan film pendek. Sebelum itu, Daniel Budiana, S.Sos., M.A., dan William Adiguna selaku juri perlombaan memberikan kesan pesannya terhadap karya yang mereka nilai. Akhirnya, pengumuman pemenang lomba menjadi penutup rangkaian acara kali ini.

Tidak dapat dimungkiri, plagiarisme masih menjadi masalah yang kerap terjadi dalam pembuatan suatu karya. Padahal, seperti yang dikatakan Jovial, karya yang autentik lahir dari hasil pemikiran pribadi pengarangnya. Tantangan yang hadir dalam proses pembuatan karya milik pribadi memang lebih banyak, tetapi hal itu yang menjadikan pekerjaan Sobat GENTA unik dan bersinar. Jadi, jangan ragu untuk menyuarakan ide kalian dan selalu ciptakan karya yang orisinil ya, Sobat!

About the author /