Kenali Dirimu lewat KAMA 2019

Foto: Divisi Publikasi, Dekorasi, Dokumentasi KAMA 2019

Kenali Dirimu lewat KAMA 2019

Oleh: Natania Wahyuni T

Diadakan mulai Kamis (7/2/2019) hingga Minggu (10/2/2019), Kamp Mahasiswa (KAMA) 2019 bertempat di Bukit Doa Immanuel (BDI), Prigen, Jawa Timur. Kalau Sobat GENTA belum tahu, KAMA adalah kamp terbesar lintas angkatan dan program studi di Universitas Kristen (UK) Petra. KAMA tahun ini mengambil tema “One of a Kind” yang terinspirasi dari pengalaman pribadi ketuanya, Sherly Lisianti, mahasiswa Program Studi (prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) angkatan 2016. Menurut penuturannya, Sherly sempat minder karena penampilannya setahun belakangan, padahal Sherly tergolong sebagai orang yang percaya diri. “Aku percaya kalian semua pasti punya satu atau lebih hal yang membuat kalian insecure. Kekurangan inilah yang kemudian menjadi lubang yang berusaha kita tutupi untuk menjaga harga diri kita. jelasnya.

Pada hari pertama, sebelum berangkat diadakan welcome service di Auditorium UK Petra dengan tema “In The Shade of The Father.” Setelah itu, peserta dirotasikan menuju bus pemberangkatan. Sekitar pukul 13.00, peserta diberi kesempatan untuk rehat sejenak sebelum mengikuti sesi di kelas masing-masing.

Kelas sesi ini dibagi menjadi tiga kelas antara lain, kelas transformasi, inspirasi, dan impartasi. Pembagian kelas ini didasarkan pada kebutuhan masing-masing peserta yang didapat dari form online. Di kelas transformasi, peserta dibimbing untuk menemukan kasih Tuhan. Mereka difasilitasi untuk memperoleh kebenaran dan memperkuatnya. Pada kelas inspirasi, mahasiswa dipersiapkan untuk melayani orang sekitar seperti keluarga, teman, dan komunitas. Sedangkan pada kelas impartasi, materi mengenai leadership menjadi fokus utamanya. Malam harinya, para peserta merangkai bunga dalam waktu 30 menit dengan kelompoknya masing-masing. Kekreatifan peserta ditantang disini dengan keterbatasan alat dan bahan yang harus dibawa sendiri dari Surabaya.

Di hari kedua, kegiatan dipenuhi dengan sesi di dalam kelas. Hingga malamnya, ada Mega Games yang mengusung tema “The Precious You”. Berbeda dengan games pada umumnya, peserta memliki kehendak bebas untuk mempertahankan nyawa anggota kelompok atau mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya.

Antusiasme peserta tentunya tak berhenti di hari kedua. Di hari berikutnya, peserta dari kelas transformasi dan inspirasi diberikan kebebasan untuk memilih salah satu kelas dari tiga kelas QnA yang disediakan. Kelas ini terbagi menjadi kelas spiritualitas, relasi, dan apologetika. Lain halnya dengan kelas impartasi, pada kelas ini peserta mengikuti sesi diskusi “Ministering at Petra” bersama para sivitas akademika “senior” yang berjasa dalam kehidupan Lembaga Kemahasiswaan-Keluarga Besar Mahasiswa (LK-KBM). Mereka tidak lain adalah Ir. Frederik Jones Syaranamual, M.Eng., R. Arja Angka A. A. A. Sadjiarto, S.E., Tonny Stephanus Eoh, S.E., M.A., Ak., Roni Anggoro, S.T., M.A., dan Dr. Magdalena Pranata Santoso, S.Th., M.Si.. Pada sesi ini, sejarah dan harapan mengenai sinergi LK dan penanaman nilai kristiani ke depannya bisa berjalan dengan lebih baik. Setelah mengikuti berbagai sesi ini, akhirnya para peserta dihibur dengan adanya talent show. Penampilan yang diusung begitu beragam, mulai dari duet dance dan drama oleh Tim Petra Sinergi (TPS), hingga menyanyi bersama satu angkatan oleh Teknik Arsitektur.

Di hari terakhir, acara yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ya, acara yang dimaksud tidak lain adalah rally games. Meski harus kotor dan basah karena permainan dan kondisi cuaca yang gerimis, semangat peserta tak surut dalam mengikuti permainan yang ada. Setelah membersihkan diri dan bersiap, para peserta berkumpul di main hall untuk mengikuti Closing KAMA 2019. Video flashback diputar untuk menunjukkan kegiatan yang telah mereka lalui selama empat hari terakhir. Beberapa peserta menceritakan apa ekspektasi mereka dan apa yang mereka dapat dari KAMA tahun ini. Setelah berfoto bersama, para peserta akhirnya bersiap menuju ke bus pemberangkatan dan tiba di Surabaya sekitar pukul 21.00.

Bagaimanapun, keseruan empat hari tiga malam ini tidak akan terjadi bila tidak ada keniatan untuk menyisihkan sedikit dari waktu liburan kita. Meski diadakan di waktu liburan, nampaknya para peserta tidak keberatan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah peserta KAMA yang mencapai 400 lebih.

“Aku berharap dari KAMA ini peserta bisa lebih mengenali dirinya di hadapan Tuhan, menerima diri apa adanya, tapi mau berubah. Kalau kata kerennya nih, Tuhan Yesus mengasihi kamu apa adanya, tapi dia tidak akan membiarkan kamu menjadi seadanya,” kata Sherly.

Jadi, jangan lupa untuk menjadi versi terbaik dari dirimu, Sobat. You are one of a kind!

Tagged with:     ,

About the author /