IRGL 2024: Ketika Teknologi dan Imajinasi Bertemu

Fotografer: Emmeline Naiym, Agatha Nadya

IRGL 2024: Ketika Teknologi dan Imajinasi Bertemu

Reporter: Catherine Sutedjo, Sherly Gunawan

Sabtu (03/11/2024), Informatics Rally Games and Logic (IRGL) adalah kompetisi rally games yang diadakan oleh Program Studi Informatika, Petra Christian University (PCU). Tahun ini, IRGL kembali hadir dengan tema “Cybernetic Dystopia: Data Locked, Freedom Unlocked.” Sebanyak 125 kelompok dengan total 375 siswa-siswi SMA berpartisipasi dalam IRGL. Babak eliminasi dilakukan secara online, sehingga perwakilan kelompok sekolah yang dari berbagai provinsi dapat ikut serta dalam lomba tersebut. Eliminasi diadakan selama 3 hari dan setiap kelompok bermain selama 2 jam dengan permainan roulette. Pada tahap tersebut, peserta harus memenangkan 5 permainan secara berturut-turut untuk lolos ke babak semifinal

Maximillian Grego (Sistem Informasi Bisnis, 2022) selaku ketua acara menjelaskan bahwa tema tersebut menggambarkan suatu keadaan dimana suatu kota menjadi kacau, dimana data yang beredar sudah sangat luas, sehingga kita harus mengatur data yang tersebar tersebut. Setiap tim diharapkan mampu memecahkan “data lock” yang ada untuk mencapai “freedom” dalam perjalanan menuju kemenangan. Sebelum diadakannya babak semifinal dan final, diadakan babak eliminasi.

Bertempat di Amphiteater Gedung Q PCU, babak semifinal IRGL menjadi ajang kompetisi menantang bagi siswa/siswi sekolah menengah atas (SMA) dengan skala nasional. Acara dimulai dengan sambutan dari Alvin Nathaniel T., S.Kom., M.T., selaku dosen pembina acara. Dalam sambutannya, Alvin menyampaikan bahwa IRGL bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang pembelajaran bagi peserta untuk mengasah logika, strategi, dan kemampuan kolaborasi di dunia digital. “Ajang kompetisi ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk meraih prestasi, menyalurkan bakat, dan mengobarkan semangat juang yang tinggi. Dengan rasa kebersamaan dan persaingan yang sehat, kita melangkah bersama menuju puncak terbaik,” ucapnya. 

Usai sambutan, para peserta diberikan briefing mengenai tata cara  dan aturan permainan. Babak semifinal berlangsung dengan intens selama 2 jam di berbagai pos permainan yang tersebar di area gedung P dan gedung Q. Setiap pos menantang peserta dengan permainan unik, baik dalam bentuk game komputer maupun game fisik, yang dirancang untuk menguji kemampuan analisis dan kolaborasi mereka. Di setiap pos, peserta dihadapkan pada skenario “data locked” dimana mereka perlu pecahkan untuk membuka jalan menuju kebebasan digital.

Setiap tantangan di pos-pos tersebut dirancang dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, menyesuaikan dengan tema acara seperti match the color dimana kelompok membelakangi botol-botol berisi air warna-warni. Mereka harus menyusun botol sesuai kombinasi warna yang ditunjukkan instruktur. Ada juga permainan Vanilla Scramble Panic dimana kelompok harus menempatkan lima gambar berdasarkan petunjuk (clue) dalam urutan yang benar sebelum waktu habis. 

Sebanyak 15 kelompok berhasil bertahan menuju babak final yang berlangsung di selasar gedung P lantai 2. Setiap kelompok mendapatkan komputer untuk menjalankan 2 fase yaitu fase Decoding dan fase Cryptography. Pada fase Decoding, tiap kelompok harus bekerja sama memecahkan kata-kata yang telah dienkripsi dengan bantuan clue yang dapat dibeli dengan menggunakan poin. Poin didapatkan dengan menjawab 15 soal yang diberikan di fase ini.

Jika soal tersebut dijawab dengan benar, mereka akan mendapatkan 25 poin. Jika soal tersebut dijawab dengan salah, soal tersebut akan mendapatkan delay untuk menjawab selama 5 menit. Bagi kelompok yang berhasil melalui fase pertama, mereka akan lanjut di fase Cryptography, dimana mereka mendapatkan 3 soal yang terbuka jika soal lainnya sudah diselesaikan. Namun, soal akan diganti apabila ada tim yang berhasil menyelesaikan soal yang ditampilkan. Fase ini merupakan penentuan untuk juara berdasarkan kelompok tercepat yang bisa menyelesaikan soal.

Sehabis final, seluruh kelompok dirotasikan kembali ke amphitheater untuk melakukan sesi awarding dan sesi dokumentasi. 

Daftar kelompok pemenang IRGL pun sebagai berikut;

Juara 1 : Tiga Orang Baik (SMAK Kolese Santo Yusup Malang)

Juara 2 : The Strikers (SMA Kristen Petra 1)

Juara 3 : Chigga777 (SMAK St. Louis 1)

Selain itu, SMAK Kolese Santo Yusup Malang juga mendapatkan penghargaan sebagai sekolah yang paling banyak mendaftarkan peserta.

IRGL 2024 menjadi pengalaman berharga bagi para peserta untuk memahami pentingnya kerja sama dan adaptasi dalam dunia yang semakin digital. Acara ini berhasil membawa peserta ke dalam simulasi tantangan nyata di era teknologi modern, di mana kemampuan membuka “data lock” bukan hanya soal memecahkan teka-teki, tetapi juga simbolisasi dari perjalanan menuju kebebasan di dunia digital. “Harapannya semoga para peserta dapat lebih menjaga data diri mereka, lebih bijak dalam menyebarkan data pribadi dan menyadari betapa pentingnya data diri kita agar mereka bisa meningkatkan cara berpikir mereka dan jiwa kompetitifnya terasa,” ujar Maximillian dalam wawancara.

About the author /