COLLAB 2025: Beretika Jurnalistik, Praktekkan secara Futuristik

Fotografer: Terrence Cornellius

COLLAB 2025: Beretika Jurnalistik, Praktekkan secara Futuristik

Reporter: Elin Charolina

Jumat (21/02/2025), Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen (UK) Petra (Himakomtra) berkolaborasi bersama Pers Mahasiswa (Persma) untuk mengadakan workshop dengan judul Communication Collaboration (COLLAB). COLLAB mengusung tema “Reframe: Innovating Journalism for the Digital”. Tema ini bertujuan menantang cara pandang lama mengenai jurnalisme, sembari tetap mempertahankan kedalaman serta integritas jurnalistik agar relevan di era media sosial.

Acara dimulai sekitar pukul 08.20 WIB di Gedung Q Petra Christian University (PCU), dan diawali dengan doa yang dipimpin oleh Febeline Gissele Christanti (Creative Media Communication, 2024) selaku master of ceremonies (MC).

Selanjutnya, Jocelyn Liauw, (Creative Media Communication, 2022) selaku Ketua Himakomtra memberikan sambutan. Dalam kesempatan tersebut, ia mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang hadir serta seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam penyelenggaraan acara ini. Jocelyn juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Himakomtra dan Persma. “Di awal sebelumnya, kita berkolaborasi dengan hima-hima lain yang ada di Petra. Namun, kali ini sedikit berbeda karena kita berkolaborasi dengan Pers Mahasiswa”, ucap Jocelyn. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Nathaniel Alexander Tantono (English for Creative Industry, 2022) selaku Pimpinan Umum (PU) Persma.

Melania Michelle Krisnajaya (Strategic Communication, 2023) selaku ketua acara juga mengucapkan terimakasih kepada semua peserta dan berharap kegiatan ini bisa menjadi riset baru dan berguna untuk peserta di masa yang akan datang. “Harapanku para peserta bisa memahami dan dapat menerapkan etika jurnalistik dalam konteks media sosial, khususnya di platform Instagram.”, ucapnya. 

Acara disambung dengan sesi materi oleh Dimas Ayuna selaku pembicara. Dimas merupakan seorang content creator dan social media specialist di Suara Surabaya Media. Ia membahas bagaimana pemanfaatan teknologi bisa memberikan format dalam penyampaian berita. Salah satunya dalam bentuk carousel feeds. Ia juga membahas kelebihan, kekurangan dan tantangan dalam penulisan jurnalistik digital. Ada juga pembahasan mengenai etika jurnalistik. Menurut Dimas, lembaga media harus aktual, seimbang antara warga dan pemerintah dalam melakukan wawancara, serta jelas dalam menyampaikan berita. 

Tak lupa, Dimas juga membahas konsep news value atau nilai berita yang harus diketahui oleh jurnalis, yaitu aktualisasi, kedekatan, pentingnya berita, ketokohan, konflik dan human interest. Dimas juga mengingatkan peserta mengenai pentingnya penggunaan konsep 5W+1H. Sehabis materi, peserta dibagi menjadi 10 kelompok dimana mereka merangkum materi yang telah disampaikan dalam bentuk artikel. Hasil karya tersebut dinilai oleh Dimas yang juga memilih dua karya terbaik. Acara kemudian diakhiri dengan doa dan sesi dokumentasi pada pukul 12.40 WIB.

Salah satu mahasiswa, Jocelyn, (Strategic Communication, 2024) turut memberikan pendapatnya mengenai workshop. Awalnya, ia mengetahui informasi acara ini melalui grup angkatan dan tertarik untuk bergabung. “Saya ingin menambah wawasan tentang jurnalistik, terutama karena tema yang diangkat sangat menarik,” jawabnya dalam wawancara singkat.

Jocelyn belajar bagaimana cara membuat carousel Instagram yang menarik dan informatif. Ia juga menyadari betapa pentingnya memperhatikan detail serta memastikan keakuratan fakta sebelum mengunggah suatu informasi. Harapannya, ia bisa menerapkan ilmu di masa depan dan mendukung studinya yang berkaitan dengan dunia jurnalistik.


About the author /