Apa Kata Mereka? : Panitia dan Pemandu LKMM-TD ke-28

Apa Kata Mereka? : Panitia dan Pemandu LKMM-TD ke-28

Oleh: Clarita Ivonne

Setelah mengetahui kesan dan pesan Mahasiswa Baru (Maba) angkatan 2017 terhadap LKMM-TD ke-28, kini saatnya melihat dari sudut yang lain. Pihak yang akan kita tanyai kesan dan pesannya memiliki peranan dalam acara LKMM-TD ke -28. Melalui bantuan mereka, LKMM-TD dapat berjalan dengan baik dan membantu Maba untuk berproses. Siapakah mereka? Yes, benar sekali! Mereka adalah panitia dan pemandu LKMM-TD. Penasaran apa kata mereka? Here you go!

Lovina Junita / 51416039 / Ilmu Komunikasi (Ketua LKMM-TD ke-28)

LKMM-TD ke-28 itu… Grateful!

Dipercaya sebagai ketua acara, banyak hal menarik dan menegangkan yang Lofina alami. Saat LKMM-TD berlangsung, lantai salah satu ruangan meledak, sehingga harus melakukan pemindahan. Makanan yang disediakan pun berlebihan, sehingga panitia kesusahan untuk menghabiskannya. Ada juga Maba yang terkena penyakit “unik” seperti iritasi mata, sehingga harus ke puskemas, hingga gatal-gatal dibadan. Lofina pun juga memiliki ketakutannya sendiri, terutama mengenai kelulusan Maba. Pada hari pelaksanaan, maba banyak yang terlambat ataupun tidak lulus dan tidak kooperatif dalam pembelajaran. Ia pun merasa khawatir akan respon Maba saat ia memberikan sambutan di beberapa sesi seperti Opening Ceremony atau Closing Ceremony. Namun, selain hal yang Lofina takuti, ia sangat menikmati kebersamaan bersama seluruh panitia. Baginya panitia LKMM-TD ke-28 mau bekerja keras dan memberikan yang terbaik, mereka juga ramah. Hal itu cukup untuk membuatnya senang. Ia pun juga turut senang melihat usaha setiap Maba menuangkan ide mereka ke dalam proposal.

Dannaezar / 23415009 / Teknik Elektro (Steering Committee dan Pemandu LKMM-TD ke-28)

LKMM-TD ke-28 itu… Good!

Merangkap sebagai Steering Committee dan Pemandu, Ezar mendapat kesempatan untuk mengenal panitia sekaligus peserta. Selama menjadi pemandu, ia berkesempatan bertemu dengan peserta yang bisa memainkan sulap! “Sulapnya bukan hanya sekedar tricky, but tiba-tiba dari permen yang masih terbungkus ada kertas di dalamnya. Jadi, lumayan menghibur waktu boring” jelas Ezar. Namun  dibalik keseruan itu, Ezar sempat merasa takut jika peserta tidak bisa diajak bekerja sama dan pasif. Hal itu terjadi di awal pertemuan, namun perlahan berubah di pertemuan yang selanjutnya. Yang awalnya diam, di akhir sesi pun menjadi ramai. Ia pun turut senang melihat perkembangan Maba yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti, melihat bagaimana wawasan Maba menjadi lebih terbuka lagi.

 

Hans Christian / 51415007 / Program Studi Ilmu Komunikasi (Tim Materi dan Pemandu dalam LKMM-TD ke-28)

LKMM-TD itu… Menantang!

Menjadi pemandu merupakan pengalaman pertama bagi Hans. Ia merasa bahwa Maba 2018 perlu mendapatkan dukungan agar mau berkembang. Dengan menjadi seorang pemandu, Hans mendapatkan kesempatan untuk memberikan pandangan dan dukungan bagi maba dalam mengikuti kegiatan organisasi kedepannya. Disisi lain, ia pun perlu berhati-hati karena ia bertanggungjawab untuk memberikan ilmu bagi maba. “Hal yang paling saya takuti adalah jika mahasiswa di kelas saya merasa tidak mendapatkan sesuatu dari yang telah kami ajarkan.” jelasnya mengenai ketakutan selama menjadi pemandu. Selain membagikan ilmu kepada maba, Hans juga belajar mengenai banyak hal dari pemandu yang lain. Ia merasa sangat beruntung menjadi pemandu LKMM-TD ke-28 karena jika tidak, ia tidak akan mendapatkan pengalaman yang semenarik ini. Saat ditanya mengenai maba yang ia ampuh di dalam kelas, ia menjawab para maba lebih aktif saat games dan latihan ketimbang penjelasan materi. Hans pun berusaha mencari tahu pandangan dari maba yang sedang ia ampuh. fakta yang ditemukan adalah beberapa maba merasa tidak perlu untuk berpendapat karena belum tentu diterima. Lebih baik diam. Bagi Hans, hal ini sangat disayangkan. Ia pun berharap mahasiswa kedepannya lebih berani dalam mengutarakan pendapatnya, terutama untuk saran-saran yang membangun.

Sentosa Purnomo / 21416054 / Teknik Sipil (Koordinator Divisi Acara)

LKMM-TD ke-28 itu… Belajar!

Mendapat kepercayaan untuk menjadi Koordinator divisi acara bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut yang dirasakan oleh Sentosa. Ia mengaku selama tahap persiapan terdapat banyak hambatan dan benturan. Namun, keadaan berkata lain saat hari-H pelaksanaan. Bantuan datang dan acara dapat dilaksanakan dengan baik. “Bener-bener bersyukur semua dapat terlewatkan dengan baik” ungkapnya. Kesempurnaan memang tidak ada, ia akui ada acara yang molor dari jam yang ditentukan, tapi sukses dilalui dengan aman. Buktinya saat rally game, hambatan terbesar berhasil dilewati, yaitu hujan. Sehari sebelum rally game, Sentosa melihat ramalan cuaca bahwa saat rally game berlangsung akan terjadi hujan badai. Tapi hingga acara berakhir, langit masih terang. Justru ketika Maba sudah berbaris menuju auditorium, hujan badai pun terjadi. “Wah Tuhan sudah bantu aku disana” ucapnya bersyukur. Selain itu, Sentosa juga mendapatkan pengalaman menarik saat mengurus seminar anti-korupsi yang mendatangkan pihak KPK selaku pembicara. Ia sempat bercakap-cakap dengan pihak KPK dan menurutnya banyak hal yang telah ia terima. Banyak sharing yang justru menginspirasi dirinya. “Uniknya lagi, meskipun sudah susah-susah mengundang, tapi mereka tidak menyusahkan kita” imbuhnya. Mengakhiri tugasnya sebagai koor, ia senang visinya sudah terealisasikan. Ia melihat bagaimana anggotanya dapat mengembangkan kemampuan mereka. Dari yang tidak percaya diri menjadi percaya diri dan berhasil bekerja dengan baik. Hingga akhirnya, tercipta divisi yang erat satu sama yang lain.

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *