Illustrator: Jessica Gabriel
Antara Tradisi dan Inovasi di Kampus dan Tempat Kerja
Reporter: Sheryl Gunawan
Pendidikan dan karier adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai salah satu langkah menuju karier yang sukses, pendidikan membekali individu dengan pengetahuan, keterampilan dan juga karakter untuk membangun karier yang baik.
Setiap orang memiliki arti kesuksesan yang berbeda. Tentunya, Sobat GENTA juga memiliki definisi unik tersendiri mengenai kesuksesan. Namun, tahukah Sobat kalau tidak semua orang setuju akan langkah-langkah yang paling penting dalam mencapai kesuksesan? Ada banyak perbedaan opini antara kaum Gen Z dan orang tuanya mengenai dunia pendidikan dan kerja.
Menurut Sastra Budiharja Santoso, S.Psi., M.Th. (Petra Career Center Manager), kesuksesan dapat dicapai dengan memanfaatkan skill yang dimiliki untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Salah satu perbedaan krusial adalah mengenai peran pendidikan formal. Menurut artikel “Dinamika Konflik Antara Anak dan Orang Tua: Perbedaan, Pandangan Karier, Pendidikan, dan Gaya Hidup di Era Digital” yang diterbitkan oleh Sheren (Kompasiana, 2024), kebanyakan orang tua di Indonesia masih menganggap bahwa pendidikan formal adalah kunci utama kesuksesan. Bagi mereka, pendidikan yang tinggi akan memberikan peluang karier dan potensi penghasilan yang lebih tinggi. Alhasil, tak jarang orang tua mendorong anaknya untuk mengejar gelar akademik atau menempuh kuliah di jurusan tertentu.
Pandangan ini kontras dengan pandangan Gen Z yang sering beranggapan bahwa keterampilan praktis lebih diperlukan di dunia kerja dibandingkan dengan pendidikan formal. Salah satu alasan di balik perbedaan ini adalah perkembangan teknologi informasi yang kian pesat dalam beberapa dekade terakhir. Gen Z dapat memanfaatkan banyak sumber informasi untuk belajar dan melatih keterampilan praktis tertentu, seperti bootcamp dan webinar daring. Pendidikan formal pun tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya cara untuk membekali diri memasuki dunia kerja.
Perbedaan ini juga dapat dilihat dari nilai-nilai dan jenis pekerjaan yang disukai tiap generasi. Gen X (orang tua) cenderung menyukai stabilitas di tempat kerja. Menurut mereka, kehidupan yang nyaman dan aman dapat dicapai melalui kepastian pemasukan dan posisi. Alhasil, mereka pun cenderung menekankan pentingnya loyalitas terhadap satu tempat kerja. Mereka memandang tinggi hubungan jangka panjang yang berasal dari kesetiaan terhadap perusahaan. Selain itu, loyalitas juga dianggap sebagai simbol kesetiaan yang pastinya akan dihargai, baik dalam bentuk kenaikan gaji maupun peningkatan jabatan.
Hal ini berbeda dengan Gen Z yang lebih menyukai fleksibilitas di tempat kerja. Mereka gemar membangun usaha sendiri, menjadi influencer, atau bekerja paruh waktu agar mempunyai waktu yang fleksibel. Melalui jadwal kerja yang fleksibel, mereka dapat mengatur waktu dan tempat untuk bekerja sesuai dengan kenyamanan mereka, alih-alih bekerja di kantor selama delapan jam setiap harinya. Hal ini sejalan dengan pandangan Gen Z yang cenderung memprioritaskan work life balance, atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
“Sebenarnya work life balance itu bagus dan harus diterapkan, karena hidup harus seimbang. Tetapi pada zaman sekarang, banyak Gen Z yang mengartikan work life balance sebagai kebebasan untuk berfoya-foya, sehingga work life balance menjadi hal yang kurang tepat dan malah merugikan diri sendiri.”, ucap Sastra.
Menanggapi perbedaan pendapat mengenai peran pendidikan formal, Sastra berpendapat bahwa pendidikan formal tentu penting dalam membangun karier. Dalam pendidikan formal, peserta didik tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga melatih karakter untuk mau belajar. Bootcamp tentu saja hal yang bagus dan update, namun bootcamp juga bersifat jangka pendek. Alhasil, bootcamp jarang dapat mempersiapkan karakter seseorang untuk menghadapi dunia pekerjaan. Menurut Sastra, perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut mereka yang ingin sukses untuk memiliki karakter yang baik dan kemauan untuk terus belajar.
Salah satu bentuk pendidikan formal adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki peranan penting untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan praktis, dan karakter yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Pada zaman sekarang, banyak perguruan tinggi yang sudah memberikan mahasiswa kesempatan untuk magang sebagai pengalaman pertama mahasiswa dalam dunia pekerjaan. Melalui kegiatan magang, mahasiswa dapat lebih mengenal dunia pekerjaan yang seharusnya.
Perbedaan pandangan antara Gen Z dan orang tuanya mengenai pendidikan formal tentu saja dapat menjadi tantangan dalam sebuah keluarga. Namun, dengan adanya perbedaan tersebut, kedua generasi dapat saling melengkapi perbedaan yang ada dan mengembangkan pandangan terhadap pendidikan formal dan karier. Orang tua dan anak sama-sama perlu memahami bahwa pendidikan bukan hanya mengenai gelar, namun juga mengenai pembentukan karakter dan kemampuan peserta didik untuk berkembang dalam dunia yang terus berkembang secara pesat.
Sumber:
Wahyu, Kidung. “Mengapa Work Life Balance Menjadi Prioritas bagi Gen Z?”. Media.mmtc.ac.id, https://media.mmtc.ac.id/trending/mengapa-work-life-balance-menjadi-prioritas-bagi-gen-z/
Sawitri, Dian Ratna. “Perkembangan Karier Generasi Z: Tantangan dan Strategi dalam Mewujudkan SDM Indonesia yang Unggul.”. Undip.ac.id, https://doc-pak.undip.ac.id/id/eprint/14336/1/C1.a.%20Artikel%20Perkembangan%20Karier%20Generasi%20Z.pdf
Sheren. “Dinamika Konflik Antara Anak dan Orang Tua: Perbedaan, Pandangan Karier, Pendidikan, dan Gaya Hidup di Era Digital”. Kompasiana.com, https://www.kompasiana.com/sheren0558/674df157ed64155df0674e92/dinamika-konflik-antara-anak-dan-orang-tua-perbedaan-pandangan-karier-pendidikan-dan-gaya-hidup-di-era-digital.
Widyaningsih. “Persepsi Orang Tua Terhadap Nilai Pendidikan Anak Perempuan pada Masyarakat Jawa Tradisional”. Media.neliti.com, https://media.neliti.com/media/publications/217928-persepsi-orang-tua-terhadap-nilai-pendid.pdf
“Pendidikan Karir : Membekali Siswa dengan Keterampilan untuk Dunia Kerja”. Mtsn8sleman.sch.id, https://mtsn8sleman.sch.id/blog/pendidikan-karir-membekali-siswa-dengan-keterampilan-untuk-dunia-kerja/