Wisuda: Jembatan Bagi Mahasiswa Untuk Menapaki Masa Depan

Fotografer: Winnie Tungmiharja dan Jeremy S.K.

Wisuda: Jembatan Bagi Mahasiswa Untuk Menapaki Masa Depan

Oleh: Clarisa Michelle Eugenia

Sabtu (2/3/2019) Auditorium Kampus Timur Universitas Kristen (UK) Petra dipenuhi dengan semarak kebahagiaan dan rasa haru. Rapat Terbuka Senat UK Petra digelar dalam rangka wisuda yang ke-75. Dibuka dengan perarakan Senat UK Petra menuju ruang Auditorium, acara ini kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan opening ceremony, yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Petra.

Setelah rangkaian opening ceremony berakhir, acara diisi dengan penyampaian renungan firman Tuhan oleh Pendeta Yakub Tri Handoko, M.th.. Dalam renungannya, Yakub mengingatkan calon wisudawan dengan pertanyaan “what then shall you do?“. Pertanyaan tersebut membawa calon wisudawan untuk kembali merenungkan jalan apa yang akan mereka lalui setelah acara wisuda ini berakhir.

Kemudian lagu Little Light of Life yang dikumandangkan oleh Paduan Suara UK Petra menjadi pembuka bagi puncak acara wisuda yang ke-75. Pada wisuda kali ini, UK Petra melepas 609 lulusan yang terdiri dari 555 lulusan program sarjana, 40 lulusan program magister, dan 14 lulusan program studi (prodi) pendidikan profesi insinyur dan pofesi arsitek. Pada acara puncak tersebut, wisudawan secara bergantian dipanggil ke depan untuk menerima map ijazah, pengukuhan dekan fakultas, dan jabat tangan dengan Rektor UK Petra. Tak hanya itu, wisuda juga dilengkapi dengan sesi pemberian penghargaan kepada mahasiswa aktif berprestasi dan cum laude.

Tahun ini, pidato perwakilan mahasiswa disampaikan oleh Dean Charlos dari Prodi Akuntansi Pajak. Pada akhir pidatonya, Dean mengutip kalimat yang ia ambil dari Rasul Paulus, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ir. Hary S. Listijo selaku ketua dewan pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra. Setelahnya, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng selaku Rektor UK Petra memberikan sambutannya. Dalam sambutannya, Djwan mengajak wisudawan untuk memberikan hormat tanda terima kasih kepada orang tua, dosen, dan tenaga kerja di UK Petra. Djwan juga menyampaikan pesan kepada wisudawan untuk tetap mengingat UK Petra sebagai kampus yang menjadi jembatan bagi wisudawan untuk menapaki masa depan. “Jangan lupakan UK Petra sebagai almamater, sebagai alumni nama UK Petra akan terus melekat dan menjadi bagian dari nama anda sekalian, jagalah nama baik UK Petra sebagai institusi milik Tuhan dan milik kita bersama,” ujarnya.

Lalu apakah wisuda hanyalah ajang untuk merayakan pesta kelulusan? nyatanya tidak. Seperti penuturan dari Indra Gemun bahwa wisuda merupakan permulaan yang menyadarkan kita dalam menghadapi realita kedepan. “Wisuda itu awal dari suatu kehidupan. Begitu tuas diputar, korden kita terbuka. Kita yang dulunya masih main-main, cuma minta kepada orang tua aja uangnya, sekarang kita harus lebih mandiri, bekerja sendiri, cari uang sendiri,” katanya.

Penuturan berbeda terlontar dari Vivien W. Aprillian. Pipon, sapaan salah satu wisudawati dari Prodi Ilmu Komunikasi ini, menuturkan bahwa wisuda meupakan titik awal dari sebuah perjalanan yang akan ia mulai. Selain itu, Pipon juga memberikan kesan selama ia berkuliah di UK Petra. Ia bercerita bahwa selama berkuliah di sini banyak hal yang ia dapatkan. Pipon berharap bahwa para wisudawan bisa mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka. “Setiap orang punya panggilan masing-masing, di manapun mereka diutus oleh Tuhan kerjalan dengan maksimal, dan andalkan Tuhan selalu, karena proses itu memang susah, tetapi Tuhan nggak akan pernah meninggalkan kita,” tuturnya.

Sobat GENTA, jangan menyia-nyiakan proses yang telah kita jalani di sini selama kurang lebih 4 tahun. Selamat melebarkan sayap dan selamat berposes di jenjang kehidupan yang lebih tinggi lagi!

About the author /