Taklukkan “Inovasi Beton Civil Week 2017”

Taklukkan “Inovasi Beton Civil Week 2017”

Oleh: Natania Wahyuni Tanihardjo

Halo, Sobat GENTA!

Baru-baru ini ada prestasi membanggakan yang dicapai oleh tiga mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra di lomba “Inovasi Beton Civil Week 2017”yang diadakan Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Dalam perlombaan yang diselenggarakan pada  pada Rabu (1/11/2017) hingga Sabtu (4/11/207) ini, Stella Patricia Angdiarto, Favian Sebastiano, dan Gho Danny Wahyudi menyabet juara pertama dalam perlombaan ini. Ketiganya merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik sipil angkatan 2014 dan 2015 dengan menyebut diri mereka “Tim selanjutnya.”

Mereka bersaing  membuat beton Self Compacting Concrete (SCC). Ketiganya berinovasi menggantikan pasir menjadi limbah marmer. Limbah tersebut dapat memadat sendiri sebagai bahan pembuatan beton SCC. Ini timbul dari kesadaran mereka akan jumlah limbah marmer yang sangat banyak dan bisa dimanfaatkan tanpa mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) yang ada.

“Berawal dari skripsiku mengenai material, ada kakak kelas yang mempresentasikan tentang limbah marmer. Dari situ, aku melihat bahwa karakter limbah marmer cocok dengan lomba ini. Akhirnya, setelah itu kita melakukan studi literatur. Kita mecoba membuatnya di laboraturium beton Petra dan ternyata hasilnya bagus,” jelas Stella Patricia, prodi Teknik Sipil angkatan 2014. “Butuh kadar limbah marmer yang sesuai dimana material campuran ini membuat tingkat kekuatan beton meningkat, namun mengurangi kecairannya. Padahal di beton SCC ini kita membutuhkan kecairannya (flow),” tambah Gho Danny.

Lomba ini terdiri dari dua kualifikasi. Pertama-tama, mereka mengirimkan video dan proposal beton SCC inovasi mereka. Dari sini terpilih enam kelompok yang bisa maju ke babak final. Di babak final ini, mereka membuat ulang beton inovasi mereka secara langsung selama 75 menit di UNS. Terdapat kendala menjelang demo pembuatan beton ini. Meski bahan inovasi sudah mereka bawa dari Surabaya senndiri, material pokok yang disiapkan UNS berbeda dengan yang ada di Surabaya, menyebabkan mereka sempat bingung mengatasinya.

Namun, hasil memang tidak membohongi usaha. Mereka bisa berada di urutan pertama, disusul oleh Insitut Teknologi Bandung (ITB) di urutan kedua, lalu  Universitas Sebelas Maret ( UNS) sang tuan rumah. Bagaimana Sobat GENTA? Siap jadi yang selajutnya?

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *