Siapkah Kita Menghadapi MEA?

By: Benita Christie

25 September 2015 – Tak terasa rangkaian acara Research Week Universitas Kristen
Petra (UK Petra) telah berada di hari terakhir. Di hari terakhir ini dilaksanakan dua seminar dan
satu review film. Salah satunya adalah seminar dengan topik : “Pengembangan Kota Berbasis
Riset” yang dilaksanakan di Auditorium UK Petra pada pukul 11.00 WIB (Waktu Indonesia
Barat). Seminar ini sendiri dibagi dalam tiga sub-tema yang dibawakan oleh tiga pembicara yang
berbeda.

Sub tema pertama adalah “Strategi Meningkatkan Daya Saing Bangsa dalam
menghadapi MEA” yang disampaikan oleh Rektor UK Petra sendiri  Ir. Rolly Intan, M.A.Sc.,
Dr.Eng. Sesi ini membahas tentang kesiapan Indonesia menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) atau Pasar Bebas Asia Tenggara. Rolly mengatakan bahwa Indonesia harus benar-benar
mempersiapkan diri karena dulu Indonesia hanya bersaing dalam lingkup nasional, tetapi
sekarang dan ke depannya akan bersaing dalam lingkup regional. Hal ini otomatis akan
meningkatkan penanaman modal asing, lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat. Untuk
berjalannya MEA, Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya merencanakan untuk membuat
mata uang yang sama untuk mempermudah ekspor impor yang tidak akan lagi menggunakan
mata uang negara sendiri-sendiri melainkan menggunakan satu mata uang yang sama.

Sub tema kedua dan ketiga ini tak jauh berbeda dengan tema pertama yaitu “Rencana
Induk Dan Strategi Pembangunan Pariwisata di Kota Bima” yang disampaikan oleh Dekan
Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Timoticin Kwanda, B.Sc., MRP., Ph.D. serta “Merancang
dan Membangun Kota Tepian Air Berbasis Penelitian” yang disampaikan oleh Dr. Benny
Poerbantoro. Sudah terlihat dari tema yang akan disampaikan oleh kedua pembicara tersebut,
mereka merencakan sebuah pembangunan di Kota Bima yang tepatnya terletak di Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Pembangunan tersebut bertujuan agar dengan segala keindahan Kota
Bima dapat menarik investor untuk datang. Tujuan lainnya juga agar masyarakat Indonesia
punya tujuan berlibur yang lain tidak hanya ke tempat yang itu-itu saja di Nusa Tenggara Timur.

Tidak dipungkiri di setiap acara pasti ada sesuatu ketidaksempurnaan, dari pendapat
peserta yang kami himpun, mereka mengungkapkan kekecewaannya dikarenakan Ir. Basuki
Tjahja Purnama, M.M. (Gubernur DKI) yang dijanjikan akan datang ternyata berhalangan untuk
menghadiri seminar hari itu. “Saya sangat kecewa Bapak Ahok (sebutan untuk Basuki Tjahja
Purnama, red) tidak datang, tetapi saya tertarik karena saya dapat mengetahui bagaimana cara
kita sebagai generasi muda menghadapi MEA sehingga dapat bersaing dengan negara lain”
ungkap Viani, Mahasiswa Program StudiManajemen Perhotelan.

Yah begitu Sobat GENTA memang ya segala yang direncakan manusia tidak akan terjadi
jika Tuhan memang tidak mengijinkan. Semoga dilain kesempatan Ahok bisa benar-benar
datang ke acara UK Petra. Ganbatte!!

About the author /


Post your comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *